Sentimen
Negatif (93%)
10 Jul 2024 : 17.40

Tumpuan Baru Alibaba Usai Ditinggal Jack Ma Ada di Indonesia dkk

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno

10 Jul 2024 : 17.40

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak ditinggal Jack Ma beberapa tahun lalu, bisnis Alibaba kian merosot. Apalagi, kencangnya persaingan e-commerce di China makin menekan posisi Alibaba.

Pada 2023, Alibaba mengumumkan akan memecah bisnisnya menjadi 6 unit. Namun, setelah 6 bulan dari pengumuman tersebut, Alibaba membatalkan pemisahan untuk bisnis cloud.

Restrukturisasi di Alibaba juga membuat Daniel Zhang mundur dari posisi CEO untuk memimpin divisi cloud. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Zhang akhirnya kembali mundur dari posisi kepala bisnis cloud.

Di tengah carut-marut yang terjadi, Alibaba kini punya tumpuan baru untuk melangkah ke depan. VP Alibaba Group Kaifu Zhang mengatakan unit e-commerce internasional Alibaba akan memanfaatkan tool kecerdasan buatan (AI) generatif.

Hal tersebut untuk mempermudah penjual cross-border (lintas negara) untuk melakukan penerjemahan, pembuatan konten, dan pengembalian produk.

Unit e-commerce internasional Alibaba memang masih menjadi bisnis yang menjanjikan. Dinamai AIDC, unit tersebut mencakup AliExpress, Lazada, Daraz, dan Trendyo. Sebagai informasi, AliExpress dan Lazada merupakan dua layanan e-commerce yang juga tersedia di Indonesia.

Pada kuartal Desember tahun lalu, kenaikan pendapatan AIDC tercatat naik 44% dibanding tahun sebelumnya.

Berbicara pada Reuters NEXT di Singapura, Zhang mengatakan pihaknya optimistis AI akan menggenjot pertumbuhan bisnis e-commerce internasional milik Alibaba, meski ada ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"China kurang lebih setara dengan AS dalam hal inovasi AI," kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (10/7/2024).

AliExpress dan Lazada dikatakan makin kompetitif di pasar global setelah melakukan restrukturisasi sebagai bisnis yang berdiri sendiri.

Menurut Zhang, AIDC saat ini telah memiliki 300 juta konsumen dan lebih dari 1 juta merchant di seluruh dunia.


(fab/fab)

Sentimen: negatif (93.8%)