Rusia menjatuhkan tujuh pesawat nirawak (drone) di wilayah Kaluga, 200 kilometer dari barat daya Moskow pada Rabu (3/8) di tengah lonjakan serangan drone yang menargetkan ibu kota.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan angkatan udara telah menggagalkan "serangan teroris dengan drone" di wilayah tersebut.

Seperti dikutip AFP, Gubernur Kaluga, Vyacheslav Shapsha, membenarkan serangan drone ini melalui aplikasi perpesanan Telegram. Shapsha mengatakan tidak ada korban jiwa akibat insiden ini.

Serangan drone memang terus menargetkan sejumlah wilayah Rusia terutama Moskow dalam beberapa waktu terakhir. Terbaru, sejumlah drone juga menargetkan Ibu Kota Moskow pada Selasa (1/8) lalu.

Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh sejumlah drone itu, namun salah satunya menabrak gedung 50 lantai. Tak lama setelah serangan ini, pihak berwenang langsung menutup Bandara Internasional Vnukovo, salah satu dari empat bandara utama di Moskow.

"Vnukovo ditutup sementara untuk kedatangan dan keberangkatan, pesawat dialihkan ke bandara lain," ucap layanan darurat.

Rusia menuduh Ukraina dalang di balik berbagai serangan drone ini. 

Namun, Ukraina sebenarnya tak pernah mengakui secara langsung serangan-serangan drone ini.

Namun, salah satu sumber di Ukraina mengakui bahwa negaranya mengerahkan drone dalam salah satu upaya serangan di Moskow selama akhir pekan lalu.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia merasakan perang yang berkecamuk di negaranya.

"Perlahan perang kembali ke wilayah Rusia, ke pusat-pusat simbolis dan pangkalan militer, dan ini merupakan proses yang tak terhindarkan, natural, dan jelas adil," kata Zelensky.

"Ukraina semakin kuat," paparnya menambahkan.

[Gambas:Video CNN]