62,66 Juta Orang Tak Tersentuh Internet, Sulbar Paling Minim Online
CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno
Puluhan juta warga masih belum terjangkau internet di kala mataverse kian menyebar dan teknologi 6G mulai digagas. Sulawesi Barat menjadi provinsi yang paling tak terjangkau jaringan online.
Dikutip dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi layanan internet di Indonesia pada 2021-2022 mencapai 77,02 persen atau 210.026.769 jiwa dari total populasi 272.682.600 penduduk.
Artinya, 62.655.831 (dibulatkan menjadi 62,66 juta jiwa) tak terjangkau internet.
"APJII mencatat pengguna internet terus tumbuh dari tahun ke tahun kini jumlahnya semakin meningkat kurang lebih sekarang 77 persen penduduk Indonesia sudah menggunakan internet," kata Ketua APJII Muhammad Arif Angga, di acara Indonesia Digital Outlook 2022, di Jakarta, Kamis (9/6).
Meski demikian, ia juga menyoroti 20 persen masyarakat Indonesia yang belum mendapat layanan internet. Hal itu diakuinya menjadi misi utama APJII untuk membantu pemerataan sektor ini.
Data-data itu berdasarkan Survei Penetrasi dan Perilaku Penggunaan Internet yang melibatkan 7.568 responden, 11 Januari hingga 24 Februari 2022. Margin of error-nya mencapai +/- 1,13 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dikumpulkan berdasarkan multistage random sampling dan diwawancara dengan bantuan kuesioner.
Pada survei tersebut juga terungkap bahwa provinsi dengan penetrasi internet tertinggi adalah DKI Jakarta (83,39 persen), disusul Kalsel 83 persen, Jawa Barat 82,4 persen, Sumsel dan Banten 81 persen, Sulawesi Utara 80,5 persen.
Sementara, provinsi dengan penetrasi internet terendah adalah Sulbar 57,58 persen, disusul Papua Barat 64,8 persen, NTB 65,1 persen, Aceh 68,1 persen, Papua 68,9 persen.
Berdasarkan pulau, survei ini juga mengungkap Pulau Cendrawasih jadi wilayah dengan penetrasi internet terendah.
Rinciannya, dari yang terendah ke yang tertinggi, adalah Papua dengan 68,03 persen, Bali 68,47 persen, Nusa Tenggara 68,48 persen, Maluku 69,74 persen, Sulawesi 75,05 persen, Sumatera 76,62 persen, Jawa 78,39 persen, dan Kalimantan 79,09 persen.
Senada, penetrasi internet di Indonesia timur mencapai 68,65 persen, Indonesia tengah 74,25 persen, Indonesia barat 77,9 persen.
Terlepas dari itu, penetrasi internet tahun ini pada prinsipnya mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019-2020, angkanya 73,7 persen; pada 2018 64,8 persen.
Arif mengatakan pertumbuhan pengguna internet juga mengalami peningkatan akibat pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, pengguna hanya 175 juta. Pada 2021 tercatat sudah ada 220 juta pengguna internet.
"Tentunya efek pandemi ini sangat membawa dampak signifikan penggunaan internet di Indonesia," kata dia.
"Pandemi telah memberitahu kita bahwa sektor pendidikan sangat mungkin bertransformasi ke digital," imbuhnya.
Pada acara yang sama, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyebut pemerintah memiliki target setidaknya mendekati 100 persen penduduk Indonesia menggunakan internet dalam kurun 1 hingga 2 tahun ke depan.
"Jadi ini target kita berikutnya agar hak-hak atas informasi yang termasuk dalam undang-undang dasar bisa dirasakan oleh seluruh penduduk di Indonesia," ujar dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate pun mengaku pihaknya terus membangun infrastruktur digital.
"Infrastruktur kabel optik 360 ribu kilometer di dasar laut. Kita masih menyambung titik yang belum terhubung, pemerintah akan menghubungkan kembali, masih ada 12 ribu kilometer fiber optik yang harus digelar di darat dan di laut," tutupnya.
Diketahui, sejumlah negara mulai menggagas jaringan 6G yang supercepat, seperti India dan China. Sementara, dunia metaverse kian banyak dirambah pasar lokal untuk kepentingan bisnis hingga pendidikan.
(can/fra/arh)[Gambas:Video CNN]
Sentimen: positif (97%)