Pesan Dokter Gizi Buat yang Ingin Clean Eating demi Kurus ala Prilly Latuconsina
Detik.com Jenis Media: Kesehatan
Prilly Latuconsina buka-bukaan soal metode diet yang membuat berat badannya 12 kg. Prilly menceritakan melalui media sosial TikTok-nya bahwa ia menjalani pola makan clean eating untuk mendapatkan berat badan yang diinginkannya.
Clean eating merupakan metode makan yang dilakukan dengan mengutamakan makanan utuh dan minimal proses. Makanan proses yang mengandung bahan kimia atau pengawet dihindari dalam pola makan ini.
Metode ini dilakukan dengan harapan untuk menjaga kandungan gizi yang ada di dalam makanan tetap baik.
"Tujuannya bagus, lebih sehat, lebih menekan berbagai risiko penyakit misalnya diabetes, obesitas, darah tinggi, dan lainnya," kata spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK ketika dihubungi detikcom, Senin (8/7/2024).
"Tapi kalau clean eating ini tidak dikonsumsi sesuai kebutuhan, baik dari jumlah kalori maupun komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral lain-lain, maka clean eating ini jadi malah tidak bisa mendukung fungsi tujuan sehat itu," sambungnya.
Menurut dr Putri, ciri-ciri kesalahan dalam clean eating yang paling utama adalah konsumsi makanan yang tidak sesuai diet gizi seimbang. Sebagai contoh seperti tidak sarapan sama sekali atau misalnya mengganti sarapan hanya dengan secangkir kopi tanpa gula.
dr Putri berpendapat ada baiknya waktu sarapan juga diisi dengan konsumsi makanan tinggi protein untuk menjaga massa otot tetap terjaga. Secara umum, menurut dr Putri masyarakat harus paham bahwa segala kebutuhan gizi baik makro dan mikro tetap dibutuhkan oleh tubuh meskipun sedang dalam proses penurunan berat badan.
"Biar clean eating ini tidak berlebihan ya pastinya sesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing, jadi kita nggak bisa nih cuma melihat dari pola orang lain, karena setiap orang punya kebutuhan nutrisi dan kalori yang berbeda-beda," jelas dr Putri.
Selain ketidaksesuaian diet gizi yang seimbang, salah satu ciri kesalahan clean eating yang mungkin muncul adalah penurunan berat badan secara drastis.
"Ciri-ciri lain yang mungkin muncul itu juga penurunan berat badannya terlalu drastis tetapi tidak disesuaikan dengan pengecekan komposisi tubuh," ujarnya.
"Jadi kita nggak tau nih apa yang turun ini apakah benar-benar lemaknya, atau justru otot dan cairannya ikut turun sehingga risiko penyakitnya menjadi lebih besar," tandas dr Putri.
(avk/kna)
Sentimen: negatif (94.1%)