Sentimen
Studi: Banyak Cat Lovers Memberikan Kasih Sayang yang Tidak Diinginkan Kucing
Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan
Jakarta, Beritasatu.com - Dalam sebuah studi yang dipublikasikan Scientific Reports, orang-orang yang merasa berpengalaman sebagai pemilik kucing sebenarnya memberikan terlalu banyak perhatian kepada kucing mereka, bahkan tidak mengekspresikannya dengan cara yang tepat.
Dilansir dari Science Alert, Selasa (9/7/2024), orang-orang yang menganggap diri mereka pencinta kucing atau cat lovers cenderung membelai hewan peliharaan mereka di area yang tidak nyaman bagi kucing, dan memberikan kucing lebih sedikit pilihan dalam menentukan bagaimana mereka ingin diperlakukan.
"Setiap kucing adalah individu dan memiliki preferensi khusus tentang bagaimana mereka ingin berinteraksi. Namun, ada prinsip umum yang baik untuk diikuti guna memastikan setiap kucing merasa nyaman dan kebutuhan mereka terpenuhi," kata Lauren Finka, peneliti perilaku dan kesejahteraan hewan di Universitas Nottingham Trent, Inggris.
Penelitian ini melibatkan sekitar 120 relawan yang masing-masing diberi waktu 5 menit di Battersea Dogs and Cats Home dengan tiga kucing yang tidak mereka kenal. Para relawan diminta mengisi survei terlebih dahulu, menilai kepribadian dan pengalaman mereka dengan kucing.
Selain diminta membiarkan kucing-kucing itu mendekati mereka, para peserta didorong untuk berinteraksi dengan kucing-kucing tersebut seperti yang biasa mereka lakukan dengan kucing di rumah.
Hasil penelitian menunjukkan, orang yang merasa lebih berpengalaman dan memahami kucing cenderung lebih sering membelai hewan tersebut di pangkal ekor, kaki, punggung, dan perut, area yang biasanya tidak disukai kucing untuk dibelai. Kucing lebih suka dibelai di telinga, pipi, dan bawah dagu.
Selain itu, peserta yang melaporkan memiliki lebih banyak kucing di rumah dan telah memelihara kucing dalam jangka waktu yang lama cenderung memberikan kucing lebih sedikit kontrol dan kebebasan dalam interaksi mereka.
Dari perspektif usia dan tipe kepribadian, peserta yang lebih tua dan memiliki skor neurotisme yang lebih tinggi cenderung lebih sering memegang dan mengekang kucing. Sedangkan mereka yang ekstrover cenderung lebih sering memulai kontak dan membelai area yang kurang disukai kucing.
Sebaliknya, orang-orang yang memiliki skor tinggi dalam keramahan cenderung tidak menyentuh bagian tubuh kucing yang lebih sensitif. Mereka yang melaporkan memiliki pengalaman formal bekerja dengan kucing juga lebih peka terhadap keinginan hewan tersebut.
Penelitian ini juga memiliki implikasi untuk proses adopsi kucing. Pesannya adalah bahwa orang yang baru berkenalan dengan kucing dapat belajar menjadi pengasuh yang baik seperti mereka yang memiliki pengalaman bertahun-tahun.
Sentimen: positif (99.6%)