Soroti Pasar Modal Indonesia, Airlangga: Bursa Tidak Perlu Wait and See, Gaspol Saja!
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyoroti situasi pasar modal Indonesia, sebagai bagian dari ekosistem perekonomian Tanah Air.
Meski pada pertengahan Juni lalu pasar saham Indonesia anjlok akibat beberapa sentimen dan ketidakpastian, tetapi Airlangga mengatakan saat ini pelaku pasar dan investor bisa kembali optimistis. Hal ini karena situasi pasar berangsur membaik dan proses transisi pemerintahan akan berjalan dengan lancar.
"Kepada pasar kita tidak perlu khawatir. Karena proses transisi akan smooth," ucap Airlangga di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa (9/7/2024).
Seperti diketahui, pada pertengahan Juni lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi hingga kembali ke level psikologis 6.700, yang merupakan level terendah sepanjang 2024.
Adapun menurut data Bursa Efek Indonesia, sepanjang 10-14 Juni 2024 IHSG mengalami pelemahan hingga 2,36% ke level 6.734. Tidak hanya melemah, tetapi dana asing yang keluar dari pasar juga mencapai triliunan rupiah.
Airlangga tak menampik bahwa salah satu kekhawatiran investor adalah terkait rencana program unggulan pemerintahan selanjutnya yang dinilai memakan terlalu banyak anggaran. Ia mengatakan kabinet Presiden Joko Widodo telah bersinergi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto demi transisi pemerintahan yang harmonis.
"Kita melihat dalam beberapa waktu terakhir terkait dengan penyusunan RAPBN 2025, itu sudah berkonsultasi dengan presiden terpilih, Pak Prabowo. Nanti akan dibacakan oleh Presiden Joko Widodo 16 Agustus nanti. Jadi, tidak perlu khawatir dengan target pertumbuhan target program-program kerja unggulan, karena hampir seluruhnya sudah terakomodasi di dalam RAPBN nanti," tambah Airlangga.
Terakhir, Airlangga berharap nilai transaksi di pasar saham dapat terus bertumbuh.
"Jadi bursa tidak perlu wait and see, gaspol saja!" pungkasnya.
Sentimen: negatif (99.2%)