FAJAR.CO.ID, BALIKPAPAN-- Sejumlah isu mencuat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim Tahun 2024. Terbaru isu politik identitas makin menguat.

Isu itu membenturkan isu putra daerah dan non putra daerah sebagai kandidat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.

Menyikapi hal itu, Ketua Organisasi Kemasyarakatan Perjuangan Masyarakat Kaltim (Perakat), Supardi Baatz meminta kandidat Pilkada Kaltim menjunjung nilai praktek politik yang sehat.

"Kami minta kandidat dan timnya memberikan visi pembangunan subtansi untuk kemajuan Kaltim , bukan malah menyebarkan isue politik identitas , yang merusak tatanan pilkada yang sehat," katanya dalam rilisnya, Selasa (9/7/2024).

Perakat secara insitusi, kata Supardi mendukung Pilkada sehat dan berorentasi gagasan untuk membangun Kaltim bukan malah membenturkan kandidat putra daerah dan non putra daerah atau isu SARA lainnya.

"Perakat berharap kepada publik dan masyarakat Kaltim pada umumnya untuk tidak terpancing dengan isue politik yang mengarah pada perpecahan sesama putra dan putri daerah Kaltim," jelasnya.

Karena itu, Perakat berharap semua kandidat Calon Gubernur Kaltim untuk menjunjung tinggi nilai kebangsaan berbasis Kaltim untuk semua golongan.

"Perakat mengecam keras terhadap praktek politik primodialisme dalam Pilkada Kaltim," tegasnya.

Selain itu, Perakat berharap kepada Calon Gubernur Kaltim untuk mendukung penuh pembangunan staritegis Nasional. Terutama IKN Nusantara. (Ikbal/Fajar)