Badai Tropis Beryl Bikin Harga Minyak Mentah Turun - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) turun 1% pada perdagangan Senin. Penurunan harga minyak acuan ini karena pelaku pasar menilai dampak Badai Tropis Beryl pada infrastruktur penyulingan, produksi, dan ekspor Gulf Coast.
Pusat Badai Nasional melaporkan bahwa Badai Beryl menerjang daratan dekat Matagorda, Texas, sebagai badai Kategori 1 dengan kecepatan angin maksimum 80 mil per jam. Matagorda berjarak sekitar 150 mil timur laut Corpus Christi, fasilitas ekspor minyak mentah terkemuka di AS.
Beryl kemudian diturunkan statusnya menjadi badai tropis dengan kecepatan angin maksimum 60 mil per jam dan diperkirakan akan semakin melemah. Badai tersebut bergerak ke arah timur laut.
"Minyak dan produk-produk minyak merosot akibat badai tersebut karena beberapa skenario terburuk Badai Beryl untungnya tidak akan terjadi," kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn dalam catatan hari Senin.
Mengutip CNBC, Selasa (9/7/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus dipatok USD 82,33 per barel, turun 83 sen, atau 1%. Dari awal tahun sampai dengan saat ini harga minyak AS naik 14,9%.
Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak September dipatok USD 85,75 per barel, turun 79 sen, atau 0,91%. Sepanjang tahun ini harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia ini naik 11,3%.
Untuk harga bensin kontrak Agustus dipatok USD 2,53 per galon, turun 2 sen atau 0,83%. Tahun ini harga bensin naik 20,7%.
Sentimen: negatif (99.9%)