Sentimen
Positif (66%)
9 Jul 2024 : 07.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ende

Tokoh Terkait

Melihat Lebih Dekat Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

9 Jul 2024 : 14.01 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

NTT, Beritasatu.com - Presiden pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno), diasingkan pemerintah kolonial Belanda pada 1934-1938 di sebuah rumah yang sederhana di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, NTT. Hingga kini, rumah pengasingan tersebut masih terawat dengan baik, sekaligus menjadi saksi bisu perjalanan panjang Sang Proklamator.

Bung Karno menempati rumah ini mulai 14 Januari 1934 hingga 16 Oktober 1938. Tidak sendiri, Bung Karno juga ditemani oleh keluarganya. 

Syafrudin, juru pelihara rumah pengasingan di Ende, kepada Beritasatu.com, Senin (8/7/2024) menceritakan, selama 4 tahun masa pengasingan, Bung Karno ditemani oleh istrinya Inggit Garnasih, ibu mertuanya Amsi, serta anak angkatnya Ratna Djuami.

Memasuki halaman depan rumah pengasingan, pengunjung akan disambut oleh patung tembaga Bung Karno yang berdiri megah. Taman yang tertata rapi menambah kesan apik pada rumah bersejarah ini.

Begitu melangkah masuk ke dalam rumah, aura sejarah begitu kental terasa. Berbagai barang peninggalan Bung Karno tertata rapi dalam kotak-kotak kaca. Di antaranya terdapat biola, meja, lukisan tangan Bung Karno, kayu jepitannya, setrika, cerek, hingga bolpoin. Semua koleksi ini masih terawat dengan baik, seolah membawa pengunjung kembali ke masa lalu.

Dinding rumah juga dihiasi dengan foto-foto Bung Karno bersama keluarga selama masa pengasingan. Selain itu, terdapat naskah drama karangan Bung Karno, barang pecah belah, seperti piring hias, hingga surat keterangan kawin serta surat perjanjian cerai Bung Karno dan Inggit. Semua barang ini memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan sehari-hari Bung Karno selama di pengasingan.

Di dalam rumah, terdapat dua kamar tidur. Kamar tidur Bung Karno terletak di sebelah kanan, lengkap dengan ranjang berkelambu, lemari pakaian, dan gantungan pakaian. Di sebelah kiri, ada kamar dengan dua ranjang. Satu untuk Amsi dan satu lagi untuk Ratna Djuami. Di area belakang rumah, terdapat ruang salat dan sebuah sumur yang dahulu sering digunakan oleh Bung Karno.

"Di sini tempat yang istimewa untuk Bung Karno itu ruang salat. Bung Karno sering duduk merenung, berdoa bersama keluarga di situ," kata Syafrudin.

Suasana yang asri dan sejuk menambah kenyamanan untuk berkunjung ke rumah pengasingan ini. Terletak sekitar 10 menit dari Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, rumah pengasingan Bung Karno ini bisa menjadi tujuan wisata sejarah yang menarik. Rumah pengasingan ini terbuka untuk umum setiap Senin-Sabtu mulai pukul 08.00 hingga 16.00 Wita. 

Sentimen: positif (66.3%)