Sentimen
9 Jul 2024 : 07.53
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dukungan PKS untuk Anies pada Pilkada Jakarta Dianggap Rezeki Politik, Bukan Hambatan Nasional 9 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Nasional
9 Jul 2024 : 07.53
Dukungan PKS untuk Anies pada Pilkada Jakarta Dianggap Rezeki Politik, Bukan Hambatan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
- Pendiri Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, menganggap dukungan Partai Keadilan Sejahtera (
PKS
) terhadap
Anies Baswedan
untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 bukan menghambat kontestan Pilpres 2024 itu mendapat dukungan lebih banyak.
Sebaliknya, menurut dia, dukungan PKS justru rezeki politik bagi Anies.
"Justru dukungan PKS kepada Anies itu rezeki, bukan penghambat rezeki bagi Anies secara politik," kata Andi yang akrab disapa Ucok itu dalam diskusi di Jakarta Selatan, Senin (8/7/2024).
Sebagai salah seorang pendukung Anies, dirinya meyakini soal sosok calon wakil gubernur tidak menjadi hambatan.
Hal tersebut dinilai bakal diselesaikan oleh partai politik pengusung.
"Soal wakil kan terserah bapak-bapak di partai politik itu semua bisa diselesaikan," ujar dia.
Ia menambahkan, selama komunikasi politik terus berlangsung maka soal calon wakil gubernur bisa diselesaikan.
"Kata Adam Malik, semua urusan gampang selagi mau bercakap-cakap, kecuali tidak mau bercakap-cakap lagi," imbuhnya.
Lebih jauh, dirinya juga meyakini Anies berpeluang besar mendapatkan dukungan dari PDI-P, selain PKS.
Ia melihat, partai banteng moncong putih itu kemungkinan tidak mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk melawan Anies pada
Pilkada Jakarta
2024.
"Lebih besar peluang Anies bersama PDI-P daripada Anies melawan Ahok," kata dia.
Alasan pertama, dirinya yakin bahwa memori publik terhadap Ahok sudah menurun jauh.
Dia mengatakan, hal itu merujuk beberapa hasil survei yang menunjukkan elektoral Ahok masih di bawah Anies.
Alasan kedua, menurutnya, ada kelelahan di masyarakat terhadap konflik yang tak berkesudahan dalam kontestasi pemilihan, seperti politik identitas yang pernah terjadi pada Pilkada Jakarta 2017.
"Menurut saya, itu perdebatan politik, itu politik identitas, itu kan melelahkan, macam-macam dan tidak produktif. Sehingga, hasil dari politik identitas itu adalah politik dinasti ya enggak? Ternyata yang bertelur politik dinasti," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengumumkan, partainya akan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
"DPP PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal cagub dan Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Syaikhu dalam acara Sekolah Kepemimpinan Partai PKS di Grand Sahid Hotel, Selasa (25/6/2024).
Meski begitu, PKS harus tetap berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan Anies dan Sohibul.
Sebab, jumlah kursi yang dimiliki PKS di DPRD Jakarta belum memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Jakarta.
Diketahui, PKS hanya menduduki 18 kursi di DPRD Jakarta periode 2024-2029. Kurang 4 kursi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan, yakni sebanyak 22 kursi.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)