Sentimen
Positif (79%)
7 Jul 2024 : 09.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Tokoh Terkait
Sunarta

Sunarta

Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga

Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga

9 Viral di Medsos, Penerimaan Akpol di NTT yang Lulus Bukan Putra Daerah Regional

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

7 Jul 2024 : 09.37
Viral di Medsos, Penerimaan Akpol di NTT yang Lulus Bukan Putra Daerah Tim Redaksi KUPANG, KOMPAS.com - Penerimaan calon siswa taruna Akademi Kepolisian ( Akpol ) panitia daerah Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT), lagi menjadi sorotan para warganet di NTT. Sebab, 11 calon siswa taruna Akpol yang lulus dan terpilih untuk dikirim ke Markas Besar Polri, sebagian besar asli Provinsi Sumatera Utara. Sebelas calon siswa Akpol tersebut yakni Yudhina Nasywa Olivia (Wanita), Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi dan Lucky Nuralamsyah. Akun Facebook Marta Muslin misalnya, menggunggah 11 nama calon siswa Akpol dengan keterangan, " Sa pikir catar Akpol Sumatera Utara ini, ternyata NTT ". Unggahan itu menuai tanggapan beragam dari para warganet. Akun Facebook lainnya Erwin Steven Padademang juga menggunggah nama-nama 11 catar Akpol. Dia juga menulis, " Lagi ramai naturalisasi pemain bola. Ini calon taruna Akpol juga terjadi naturalisasi antar Provinsi. Mungkinkah SDM anak-anak NTT tidak mampu bersaing? Ataukah anak-anak NTT tidak punya orang dalam dan kekurangan isi TAS? ". Unggahan itu juga mendapat tanggapan beragam dari para netizen. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, mengatakan, seleksi penerimaan calon taruna Akpol Polda NTT tahun anggaran 2024, digelar secara transparan. Proses pelaksanaan seleksi pun kata dia, sangat ketat, terbuka dan diawasi dari Polda maupun Mabes serta dari pengawas eksternal. "Jadi, tidak betul apabila dikatakan ada permainan," kata Ariasandy, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (6/7/2024). Menurutnya, semua proses pendaftaran bersifat terbuka sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan. Dia menyebut, Polda NTT dan Mabes Polri sudah bekerja secara sesuai aturan dan diawasi oleh pengawas eksternal maupun internal. "Sehingga, tidak ada satu pun yang namanya titipan," sebut dia. Dia mengatakan, pendaftaran Akpol itu bersifat terbuka dan siapa saja boleh mendaftar asalkan sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan. "Hasil pelaksanaan seleksi sesuai dengan hasil penilaian masing masing peserta seleksi," ujar dia. Untuk diketahui, pada Rabu, 3 Juli 2024, Polda NTT menggelar sidang akhir untuk menentukan kelulusan calon taruna Akpol dalam Panitia Daerah (Panda) Polda NTT untuk tahun ajaran 2024.   Sidang yang berlangsung di aula Rupatama lantai III Polda NTT tersebut dipimpin oleh Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, didampingi oleh sejumlah pejabat penting seperti Wakapolda NTT Brigjen Pol Awi Setiyono, Irwasda, Kombes Pol I Made Sunarta dan Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Satrya Yusada. Sidang kelulusan ini turut dihadiri oleh para orangtua calon taruna Akpol, peserta seleksi, pengawas internal dan eksternal, serta para ketua tim seleksi. Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin, menjelaskan, seleksi ini diikuti oleh 86 peserta, terdiri dari 70 pria dan enam wanita. Setelah berbagai tahapan seleksi yang dimulai dari pemeriksaan administrasi hingga supervisi dari Mabes Polri, hanya 20 peserta yang berhasil melanjutkan ke tahap akhir, dengan rincian 17 pria dan 3 wanita. Mabes Polri memberikan alokasi kuota sebanyak 11 orang untuk Polda NTT, yang terbagi menjadi lima orang dari kuota Mabes dan enam orang dari kuota reguler. Para peserta yang dinyatakan lulus akan segera berangkat ke Akpol Semarang pada akhir pekan ini untuk mengikuti seleksi di tingkat Mabes selama tiga pekan, dari 7 Juli hingga 1 Agustus 2024 mendatang. Mereka yang berhasil akan memulai pendidikan di Lemdik Akpol Semarang mulai 2 Agustus 2024 dengan durasi pendidikan selama 4 tahun. Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, mengapresiasi perjalanan panjang para peserta sejak Maret 2024 dan menegaskan bahwa proses seleksi telah dilaksanakan sesuai standar ISO 9007 dengan transparansi yang tinggi. Ia juga memberikan penghargaan kepada panitia seleksi dari Biro SDM Polda NTT atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas dengan jujur dan teliti, yang selalu diawasi oleh pengawas internal dan eksternal untuk memastikan integritas dan objektivitas proses. "Saya tempatkan pengawas internal dan eksternal untuk mengawasi tahapan dan proses serta hasilnya sangat baik," kata Daniel. Bagi para calon taruna yang berhasil lolos, Kapolda NTT mengingatkan untuk tetap menjaga kesiapan fisik, mental, dan akademik mereka karena tantangan berikutnya di tingkat Mabes Polri menanti. Dia juga menekankan pentingnya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan berharap agar semua calon taruna dari NTT dapat mengukir sukses di masa depan mereka. "Jangan sia-siakan kesempatan. Saya tidak inginkan ada Catar yang kembali," ujar dia. Meskipun ada yang tidak berhasil lolos, Kapolda mengimbau agar mereka tetap semangat dan mempersiapkan diri untuk peluang lain yang akan datang. Dia menyebut, ini bukanlah kekalahan, melainkan sebatas keterbatasan kuota yang tersedia. Dengan demikian, proses seleksi calon taruna Akpol di Polda NTT tahun anggaran 2024 berjalan dengan baik, memberikan harapan bagi masa depan mereka dalam dinas kepolisian yang bertanggung jawab. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (79.8%)