Sentimen
Negatif (99%)
8 Jul 2024 : 17.30
Informasi Tambahan

Kasus: Tawuran, penganiayaan

Kunjungi Padang, Kak Seto Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Afif Maulana

8 Jul 2024 : 17.30 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Padang, Beritasatu.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, yang akrab disapa Kak Seto, datang ke Padang, Sumatera Barat, untuk menyuarakan keprihatinannya atas kasus kematian Afif Maulana, anak berusia 13 tahun yang diduga menjadi korban penyiksaan oleh polisi. Kak Seto turut berbela sungkawa atas meninggalnya Afif dalam tragedi Jembatan Kuranji di Kota Padang, Sumatera Barat.

"Kami dan teman-teman dari LPAI mendesak agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dengan transparan, terbuka, dan mohon tidak ada yang ditutup-tutupi," kata Kak Seto di Padang seusai melakukan pertemuan dengan LBH Padang dan LPAI  Sumatera Barat, Senin (8/7/2024).

Kak Seto menjelaskan bahwa sejak awal, LPAI Sumatera Barat telah bergerak untuk keluarga almarhum dalam mengusut kasus ini. LPAI sepenuhnya berada di pihak korban dan keluarga Afif Maulana. "Kami prihatin dan mendesak aparat kepolisian betul-betul mengungkap kasus ini dengan terang benderang," ucap Kak Seto.

Jenazah Afif Maulana ditemukan oleh seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Minggu, 9 Juni 2024. Kepada pihak keluarga, polisi menyatakan bahwa Afif tewas karena melompat setelah menghindar dari kejaran anggota polisi yang berupaya mencegah terjadinya tawuran pada dini hari itu.

Namun, keluarga tidak percaya dengan cerita tersebut setelah melihat kondisi jenazah Afif. Mereka kemudian melaporkan masalah ini ke LBH Padang. Hasil investigasi LBH Padang menunjukkan bahwa Afif tewas akibat penyiksaan. LBH Padang juga menyatakan tidak terdapat bekas luka seperti orang terjatuh di tubuh Afif.

LBH Padang juga mendapatkan kesaksian bahwa Afif Maulana sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat pula 18 korban lainnya yang mengaku ditangkap polisi dan mendapatkan penyiksaan.

Meskipun demikian, Polda Sumbar tetap membantah dugaan bahwa Afif Maulana tewas karena penganiayaan oleh anggotanya. Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono bersikeras bahwa Afif tewas karena terpeleset dari atas jembatan.

Sentimen: negatif (99.9%)