Australia Beri Hadiah Rp 10,5 M untuk Ungkap Bom Konsulat Israel
Detik.com Jenis Media: Internasional
Kepolisian Australia mengambil langkah baru demi menyelesaikan dua kasus pengeboman menargetkan komunitas Yahudi di negara itu yang terjadi tahun 1982 silam. Hadiah uang sebesar AUS$ 1 juta (Rp 10,5 miliar) ditawarkan kepolisian untuk setiap informasi soal 'kasus dingin' atau cold case terorisme pertama di Australia itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (5/12/2022), ledakan mengguncang Konsulat Israel di Sydney pada 23 Desember 1982 silam, sebelum ledakan bom mobil mengguncang basement Hakoah Club di area Bondi yang tidak jauh dari lokasi sekitar empat jam kemudian.
Kepolisian setempat menyebut pengeboman yang memicu sejumlah korban luka itu sebagai 'kasus dingin terorisme pertama' di Australia dan tindakan 'terorisme internasional yang dimotivasi oleh nasionalisme Palestina'.
Seorang pria sempat didakwa terkait serangan bom itu tahun 1983 silam, namun kasus itu digugurkan sebelum persidangan dimulai.
Komandan kontra-terorisme pada Kepolisian New South Wales, Mark Walton, mengumumkan bahwa imbalan uang tunai AUS$ 1 juta ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada hukuman pidana untuk pelaku dalam kasus pengeboman itu.
Walton menuturkan bahwa pihak kepolisian tengah memburu tiga tersangka, yang terdiri atas dua pria dan satu wanita, yang diyakini memiliki informasi penting.
"Imbalan menjadi alat yang penting dalam banyak strategi investigasi, terutama di mana kita mengetahui adanya keengganan atau kekhawatiran memberikan informasi kepada polisi," sebutnya.
Pengumuman imbalan itu bertepatan dengan penyelidikan koronal baru terhadap pengeboman itu.
(nvc/ita)Sentimen: negatif (100%)