Sentimen
Ternyata Hewan pun Tahu! Kesempurnaan Bukan Segalanya untuk Menuju Kesuksesan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penelitian baru tentang tingkah hewan menunjukkan bahwa menggunakan strategi ‘cukup baik’ untuk menyelesaikan sesuatu dapat memberikan keuntungan daripada berusaha untuk menjadi sempurna.
Dilansir Sciencealert, Sabtu, 29 Juni 2024 para peneliti dari Howard Hughes Medical Institute di Amerika Serikat ingin menantang metode tradisional terkait penelitian hewan. Dalam hal ini, peneliti mengkaji beragam perilaku hewan seperti saat kawin, berburu, atau menghindari musuh, yang kemudian dibandingkan dengan sejumlah metode yang telah dimodifikasi.
Dengan menggunakan teori dan model, para peneliti membongkar tugas mencari makan yang sederhana dan banyak digunakan, di mana hewan (seperti tikus) dapat memilih di antara berbagai pilihan untuk mendapatkan imbalan, untuk menghasilkan banyak sekali strategi alternatif untuk tugas tersebut.
"Banyak dari strategi ini yang tidak pernah kita bayangkan sebagai cara yang mungkin untuk menyelesaikan tugas ini, tetapi strategi ini bekerja dengan baik, jadi sangat mungkin bahwa hewan juga dapat menggunakannya," kata fisikawan Ann Hermundstad.
"Mereka memberi kita kosa kata baru untuk memahami perilaku." lanjut Ann Hermundstad.
Tentu saja, kita tahu bahwa hewan (termasuk manusia) dapat menyelesaikan masalah dengan beberapa cara: sudah menjadi hal yang umum jika kita bisa menyelesaikan labirin atau menyelesaikan video game dengan cara mencoba-coba, misalnya, atau dengan berlatih menggunakan contoh yang lebih sederhana, atau dengan meniru orang lain.
Para peneliti menyusun lebih dari seperempat juta cara atau program yang berada di antara cara yang sempurna dan acak. Beberapa dari program-program ini mencapai tujuan akhir dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, yang berarti program-program ini mungkin lebih baik.
Mereka juga menemukan bahwa terlepas dari berbagai pendekatan yang begitu beragam, semuanya dapat dipahami dalam hal ‘mutasi’ secara algoritma, di mana strategi berevolusi dari satu sama lain dengan sedikit perubahan dalam tahapan mereka.
Ilustrasi sukses bahagia Freepix
Dikutip Sciencealert, sekitar 4.000 program yang dijelaskan ‘cukup baik’ untuk mendapatkan hasil, para peneliti menemukan, di mana 90 persen di antaranya melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dengan strategi yang terbaik.Hal ini penting, karena ini menunjukkan bahwa perubahan besar dari strategi yang sempurna pun masih bisa mendapatkan hasil yang berhasil, sambil memberikan beberapa perubahan yang dapat berguna dalam tugas-tugas lain. Beralih dari strategi yang optimal dapat berdampak negatif pada hasil dari fokus utama, tetapi kekurangan ini dapat teratasi ketika beberapa tugas diperhitungkan - situasi yang lebih akurat mencerminkan apa yang kita semua hadapi setiap hari.
"Jika Anda berpikir bahwa hewan bukanlah spesialis yang bekerja untuk menyelesaikan satu masalah saja, melainkan seorang ahli yang dapat menyelesaikan banyak masalah, ini adalah cara baru untuk mempelajarinya," ujar fisikawan dan ilmuwan komputer Tzuhsuan Ma.
Bagi para peneliti, temuan ini dapat menunjukkan mengapa seekor hewan tidak selalu mengambil rute terbaik dari A ke B, atau memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana otak mempertimbangkan peluang keberhasilan suatu tujuan dengan sumber daya yang tersedia.
"Begitu Anda melepaskan diri dari sifat sempurna, Anda akan terkejut betapa banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan sebuah masalah," kata Ma. (RN)***
Sentimen: positif (100%)