Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan Microsoft, Google dan Tesla akan berinvestasi di negaranya senilai US$5 miliar. Namun, ia tidak merinci apakah investasi US$5 miliar tersebut merupakan gabungan atau masing-masing dari perusahaan perusahaan tersebut. 

"Tesla akan mempertimbangkan fasilitas manufaktur kendaraan listrik, Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan pusat data," katanya, dikutip dari Reuters, Minggu (24/9).

Srettha menyampaikan hal tersebut setelah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Ia juga sempat berbicara CEO Tesla Elon Musk mengenai kendaraan listrik pada pekan lalu.

Kendati, baik Microsoft, Tesla maupun Google belum buka suara soal rencana investasi di Thailand tersebut.

Sementara itu, investasi asing disebut akan meningkatkan perekonomian Thailand yang lesu, di mana diperkirakan tumbuh 2,8 persen tahun ini. Pelemahan terjadi karena menurunnya ekspor.

Thailand sendiri merupakan pusat perakitan mobil terbesar keempat di Asia.

Negeri Gajah Putih itu telah menawarkan insentif kepada pembuat kendaraan listrik dan baterai, serta pemotongan pajak kepada pembeli kendaraan listrik lokal, agar tetap menjadi pusat otomotif regional.