Sentimen
Positif (94%)
7 Jul 2024 : 13.50
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi, kasus suap

Partai Terkait

Megawati Tantang Rossa Purbo Bekti Menghadap, Eks Penyidik KPK: Harus Dianggap Permintaan Tokoh Bangsa Nasional 7 Juli 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

7 Jul 2024 : 13.50
Megawati Tantang Rossa Purbo Bekti Menghadap, Eks Penyidik KPK: Harus Dianggap Permintaan Tokoh Bangsa Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Penyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri yang meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Rossa Purbo Bekti untuk menghadap harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa. Hal ini disampaikan eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menanggapi pernyataan Megawati yang meminta penyidik Komisi Antirasuah dari Institusi Polri berpangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP) tersebut menghadap kepada dirinya. Rossa merupakan penyidik perkara suap dengan tersangka Harun Masiku . Ponsel milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto disita oleh Rossa saat Hasto menjadi saksi kasus Harun.  "Bahwa pernyataan Megawati agar AKBP Rossa bertemu dengan dirinya harus dianggap sebagai permintaan dari tokoh bangsa atau mantan presiden RI," kata Yudi Purnomo kepada Kompas.com , Minggu (7/7/2024). Yudi Purnomo menilai, tidak ada yang salah dari pertemuan Megawati dengan Rossa Purbo Bekti. Anggota Satgas Pencegahan Korupsi Polri ini pun mendorong pimpinan KPK untuk tidak gentar menerima permintaan Presiden RI ke-5 tersebut. "Sehingga tidak perlu KPK takut bertemu karena anggapan conflict of interest jabatannya selalu Ketum Partai, namun cermin transparansi dan akuntanbilitas," ucap dia. Yudi berpandangan, Rossa sebagai penyidik bekerja berdasarkan surat perintah perintah penyidikan (Sprindik) yang ditandatangani oleh pimpinan KPK. Oleh sebab itu, setiap langkah hukum yang dilakukan penyidik seperti melakukan pemeriksaan sampai dengan penyitaan disebut telah mengantongi dasar hukum yang jelas. Rossa merupakan salah satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) di KPK. Tindak tanduk Rossa diklaim dilakukan berdasarkan izin dari pimpinan Komisi Antirasuah tersebut. "Pimpinan KPK yang menunjuk dan menyetujui Rossa bukan kasatgas lainnya, sehingga kasatgas beserta timnya yang tidak mendapatkan sprindik dari pimpinan tentu tidak akan bisa menangani kasus Harun Masiku," kata Yudi. Mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini meyakini pertemuan Rossa dengan Megawati bisa meredam isu perburuan Harun Masiku bersifat politis. Terlebih, perkara dugaan suap terkait pergantian antar-waktu (PAW) DPR RI yang melibatkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini tidak akan bisa selesai jika Harun Masiku belum tertangkap. "Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku politis karena memang ini murni penegakan hukum sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapan pun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku," kata Yudi. Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menantang AKBP Rossa Purbo Bekti menghadap dirinya. Hal ini disampaikan dalam pidatonya di hadapan kader-kader PDI-P pada acara pengucapan sumpah janji jabatan pengurus DPP PDI-P masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025, Jumat (5/7/2024). "Saya berani kalau umpamanya suruh datang Rossa, ngadepin aku," kata Megawati. Ia menyinggung bahwa KPK merupakan lembaga yang dibentuk saat masa pemerintah dirinya sebagai presiden kelima RI, sedangkan Rossa yang berpangkat AKBP dianggap setara dengan letkol. "Gile, orang KPK yang bikin itu saya. Gile deh. Panggil dia aja, pangkatnya apa? Apa ini baru letkol saja, belum jenderal," kata dia. "Saya panglima tertinggi (sebagai presiden saat itu), yang misahin polisi (dari ABRI) itu saya. Keren lho, saya ini," imbuh Megawati. Dalam kasus ini, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto sudah dua kali diperiksa sebagai saksi oleh KPK. Lembaga antirasuah itu juga menyita ponsel serta buku catatan Hasto yang diklaim terdapat informasi internal partai di dalamnya. "Saya bilang sama si Hasto, 'Lo berani dateng enggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To', ku bilang. 'Yo dateng lo, ini, Bu'. Terus siapa sih yang manggil kamu? Tanyain namanya, gitu kan. Namanya Rossa. Tulis tuh, kamu (wartawan). Ibu bilang yang manggil Pak Hasto namanya Rossa," ungkap Megawati.
Ia meminta agar kader-kadernya tidak takut menghadapi pemanggilan aparat penegak hukum. Megawati juga menantang awak media menulis soal tantangannya ini terhadap Rossa. "Enak saja, memangnya siapa dia? Hehe, betul enggak? Lho iya orang dia manusia juga," ucap dia. Megawati juga beranggapan, jika ucapannya ini ramai diberitakan, akan ada pihak yang berupaya memanggil dirinya pula. Ia mengaku tak gentar dan siap memanggil semua ahli hukum. "Mau ikut saya?" tantang Megawati kepada para kadernya. "Ikuuuttt," sahut mereka. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (94.1%)