Ledakan Gudang Kembang Api Thailand, 1 WNI Jadi Korban dan Rumah Rusak
CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional
Satu warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan yang menghantam gudang kembang api di Narathiwat, Thailand, pada akhir pekan lalu.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan WNI tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Kini, kondisi dia aman.
"Terdapat satu warga negara Indonesia yang menjadi korban luka dengan inisial LM [perempuan]. Yang bersangkutan mengalami luka di hidung dan gangguan pendengaran," ungkap Judha saat konferensi pers di Kantin Diplomasi Kemlu RI, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
LM merupakan warga yang tinggal di Narathiwat dan menikah dengan penduduk setempat.
"Saat ini, sudah dirawat di Rumah Sakit Sungai Kolok, Narathiwat. Saat ini LM sudah dipastikan dalam kondisi stabil dan bisa pulang ke rumah," imbuh Judha.
Dia juga menerangkan rumah LM terdampak imbas ledakan tersebut. Konsulat Jenderal RI Songkhla, lanjut Judha, telah mengunjungi WNI itu.
"[Pihak] Konsul sendiri telah bertemu LM untuk memberikan bantuan, termasuk memberikan bantuan untuk rumahnya yang rusak dan terus kita monitor kondisinya," ucap Judha.
Pada 29 Juli, sebuah ledakan terjadi di gudang kembang api. Sejumlah pihak meyakini insiden ini disebabkan pengelasan selama melakukan kerja konstruksi.
Imbas ledakan tersebut, 10 orang tewas, 118 orang mengalami luka-luka, dan 200 rumah rusak.
"Kami telah mengidentifikasi 10 orang dan menemukan bagian dari dua jenazah yang belum dapat kami identifikasi," kata Gubernur Provinsi Narathiwat Sanan Pongsakorn dalam konferensi pers pada Minggu, seperti dikutip AFP.
Sanan mengatakan ledakan tersebut karena kesalahan teknis selama proses pengelasan.
Namun, polisi masih menyelidiki penyebab kejadian itu. Mereka meyakini gedung tersebut tak mengantongi izin menyimpan kembang api.
"Sampai saat ini kami belum melihat izin kepemilikan petasan atau penjualan petasan. Kami menganggap pabrik itu tidak memiliki izin," kata Komandan provinsi Mayor Jenderal Polisi Chalermporn Khamkhiew.
Chalermpon kemudian mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat panggilan kepada pemilik pabrik usai dianggap lalai sehingga menyebabkan kecelakaan.
Lebih lanjut, ia menerangkan insiden tersebut telah meledakkan sekitar 1.000 kilogram bubuk mesiu dan menyebabkan dua lubang sedalam dua meter.
Thailand memiliki catatan keselamatan yang buruk di sektor konstruksi. Kecelakaan yang menyebabkan kematian juga sering terjadi.
Bulan lalu dua orang tewas saat jembatan yang sedang dibangun di Bangkok runtuh.
(isa/bac)Sentimen: negatif (99.8%)