Kemlu Ungkap Nasib WNI di Beijing China saat Banjir Bandang
CNNindonesia.com Jenis Media: Internasional
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkapkan nasib warga negara Indonesia (WNI) di Beijing, China, yang dilanda banjir bandang, Selasa (1/8).
Sedikitnya 11 orang tewas dan 27 hilang setelah hujan lebat melanda Beijing, China, hingga mengakibatkan banjir bandang.
Stasiun televisi China, CCTV, melaporkan sejumlah daerah di Beijing termasuk Fangshan dan Mentougou dilanda banjir yang menyebabkan tiga kereta terjebak dan sejumlah lalu lintas terputus.
Helikopter militer telah dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kepada penumpang kereta yang masih terjebak di dalam kendaraan tersebut.
CCTV melaporkan sebuah unit militer yang terdiri dari 26 prajurit dan empat helikopter melakukan "misi penyelamatan airdrop" pada Selasa dini hari untuk mengirimkan ratusan paket makanan dan jas hujan bagi para korban, baik di dalam maupun di sekitar stasiun kereta api di Mentougou.
Hujan lebat mulai melanda Beijing pada Sabtu (29/7) dengan intensitas setara dengan rata-rata hujan di total bulan Juli usai topan doksuri mendekati wilayah utara China pada Jumat (28/7).
Badai Doksuri ini menghampiri China setelah sebelumnya melintasi provinsi selatan Filipina, yang menewaskan sedikitnya 13 orang.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sejauh ini menyatakan belum ada informasi terkait warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir di China.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan pihaknya bakal terus memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat apabila mendapat informasi mengenai korban dari RI.
"Hingga saat ini belum ada informasi atau laporan mengenai korban dari WNI. Namun, perwakilan kita yang ada di sana terus memantau, berkoordinasi dengan pemerintah setempat juga simpul-simpul masyarakat Indonesia jika ada WNI yang menjadi korban," kata Judha dalam konferensi pers di Kemlu, Selasa (1/8).
(blq/bac)Sentimen: netral (44.4%)