Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BTN, Bank Tabungan Negara
Kab/Kota: Gowa
Kasus: korupsi, Tipikor
Tokoh Terkait
joko widodo
Saya Tak Biasa Disogok Orang
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak mau mengakui bahwa ia melakukan pemerasan. Menurutnya, yang terjadi bukanlah pemerasan, melainkan anak buahnya di lingkungan Kementerian Pertanian yang melakukan pendekatan dan cari muka kepadanya.
Ia mengatakan bahwa anak buahnya menawarkan pembelian tiket, pembelian barang, penalangan pembelanjaan, dan berbagai perbaikan, dengan berharap imbalan darinya. Imbalan yang dimaksudkan tersebut adalah naik jabatan hingga akses ke para menteri.
Hal itu disampaikan SYL saat membacakan nota pembelaan (pleidoi) pribadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta pada Jumat, 5 Juli 2024.
"Bagaimana mungkin istri, anak, dan cucu saya bisa kenal dan tahu apalagi melakukan hal tersebut kalau tidak dimulai dengan pendekatan dan cari muka tersebut," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 6 Juli 2024.
Lebih lanjut, SYL menilai anak buahnya itu berlebihan dalam membangun hubungan dan kepercayaan kepadanya hingga melampaui batas norma dan profesionalitas.
"Fenomena itu terjadi pada peristiwa yang didakwakan kepada saya dengan tuduhan melakukan pemerasan terhadap bawahan saya," ujarnya.
Karena alasan-alasan itu lah, SYL menyebut dakwaan dan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepadanya sangat kejam dan tendensius.
SYL Sempat NangisSYL sempat menangis saat sidang tersebut. Ia merasa tak masuk akal jika dirinya didakwa melakukan korupsi.
Sebab, apabila ia berniat untuk korupsi, maka hal itu sudah dilakukannya sejak menduduki jabatan penting di daerah, bukan saat ia menjabat sebagai menteri.
Apabila ia korupsi sepanjang kariernya di pemerintahan, maka saat ini ia menjadi salah satu orang terkaya. Namun, hal itu berbeda dengan kondisinya saat ini.
SYL mengaku rumahnya di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan rumah murah dari program Bank Tabungan Negara (BTN), bahkan kadang-kadang masih kebanjiran.
"Rumah saya kalau banjir masih kebanjiran Bapak, yang di Makassar itu. Saya tinggal di BTN. Saya tidak biasa disogok-sogok orang. Tunjukkan, saya tidak pernah," katanya sambil terisak.
Sebelum menjadi menteri di pemerintahan Presiden Jokowi, SYL pernah menduduki jabatan Bupati Kabupaten Gowa periode 1994-2002, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan periode 2003-2008, dan Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008-2018.***
Sentimen: negatif (99.7%)