Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
WHOOSH, Asa Baru Melesat Jakarta-Bandung Secepat 'Kilat'
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Masyarakat yang ingin berpergian dari Jakarta-Bandung mendapatkan asa transportasi baru; Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Setelah digroundbreaking Presiden Jokowi pada awal 2016 lalu, akhirnya Kereta Cepat Jakarta-Bandung resmi beroperasi Oktober nanti.
Tidak main-main, naik kereta yang dibangun dengan nilai investasi US$7,27 miliar atau Rp110,5 triliun, jarak Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer hanya butuh waktu tempuh 48 menit saja.
Kecepatan itu terjadi saat Presiden Jokowi bersama dengan sejumlah pesohor, antara lain; Raffi Ahmad, Gading Marten, Nirina Zubir, Armand Maulana, Ayushita hingga Cak Lontong beberapa waktu lalu.
Maklum, Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang melaju dengan kecepatan 351 km per jam, hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan Kereta Argo Parahyangan.
Waktu tempuh itu jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan Kereta Argo Parahyangan yang mencapai 2.45 menit. Waktu tempuh juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Dengan mobil saja misalnya. Ketika kita pergi dari Jakarta-Bandung melewati Tol Cipularang yang jaraknya 184 km dengan kecepatan 80 km per jam, waktu yang dibutuhkan mencapai 3 jam 20 menit.
Itu kalau kondisi normal. Kalau kondisi macet parah, waktu yang dibutuhkan bisa berjam-jam.
Atas kecepatan yang super luar biasa itulah, Menteri Perhubungan mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akhirnya dinamakan 'WHOOSH'.
Ia mengatakan inspirasi nama didapat secara tak sengaja saat para menteri dan Presiden Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung beberapa waktu lalu.
Saat itulah tercetus keinginan agar nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'WHOOSH'.
Pasalnya, 'WHOOSH' merupakan ungkapan untuk menggambarkan kecepatan.
"Pak Pratikno bersama Pak Presiden (berdiskusi dalam kereta cepat), lalu saya gabung, beliau bilang, kalau cepat di Indonesia namanya whoosh," kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (21/9).
Ia menambahkan nama WHOOSH juga cukup unik didengar dan akrab di telinga masyarakat.
"Jadi unik, saya pikir ini satu pernyataan yang menggembirakan, karena saya juga surprise nama ini. Sama surprisenya dengan kereta cepat yang cepat dan tanpa gangguan," ucap Budi.
Budi mengklaim nama 'WHOOSH' yang barus saja diberikan pemerintah lebih bagus dari Shinkansen.
Shinkansen adalah nama Kereta Cepat Jepang. Tak hanya itu, ia juga mengklaim WHOOSH lebih bagus dari nama kereta cepat di Prancis, yakni Train à Grande Vitesse (TGV).
"Bahkan kalau mau sombong sedikit dengan Shinkansen atau TGV lebih bagus ini (WHOOSH) ya. It's OK. Kita perlu memberikan kebanggaan terhadap apa yang kita lakukan," ucapnya.
Rugi Rp100 triliunJokowi berharap setelah operasi nanti, WHOOSH bisa bermanfaat besar terhadap mobilitas dan kegiatan ekonomi antara Jakarta-Bandung dan daerah sekitarnya.
Ia juga berharap keberadaan WHOOSH bisa meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan alat transportasi massal. Menurutnya, peningkatan minat masyarakat menggunakan alat transportasi massal akan berdampak pada penurunan angka kemacetan.
Jokowi mengatakan kemacetan menjadi sebuah momok yang harus segera diatasi, termasuk dengan angkutan massal seperti WHOOSH.
Pasalnya berdasarkan data yang masuk ke kantongnya, kerugian materi akibat kemacetan lalu lintas di Jabodebek dan penyangganya, termasuk Bandung mencapai Rp100 triliun per tahun.
Harapan Jokowi mendapatkan sambutan hangat dari pesohor Raffi Ahmad. Beberapa waktu lalu, suami dari Nagita Slavina mengatakan bakal menjadi pengguna setia WHOOSH.
Aktor, pengusaha, dan pembawa acara tersebut menilai kehadiran proyek kereta cepat dapat memangkas jarak, waktu, dan energi secara signifikan.
Merujuk kepada pengalaman pribadinya sebagai sosok yang lahir dan besar di Bandung, Raffi menganggap kereta cepat dapat memberikan opsi bagi para pekerja yang ingin pulang-pergi dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya.
"Orang Bandung yang mau kerja di Jakarta, kalau memang ruangnya masih belum cukup, dia enggak usah beli rumah di Jakarta. Dia tinggal menggunakan fasilitas ini, pulang pergi, sudah masih bisa," kata Raffi.
Selain itu, opsi kereta cepat trayek Jakarta-Bandung juga dianggap Raffi sebagai solusi praktis mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di titik-titik tertentu di kota Bandung.
"Terus juga, mengurai kemacetan di Bandung. Karena kan saya saja sebagai orang yang lahir di Bandung, dulu kalau weekend itu selalu pengin pulang ke Bandung," kata Raffi.
"Sekarang kalau mau pulang ke Bandung suka mikir dua kali, karena perjalanannya macet banget. Tapi dengan adanya kereta cepat ini, pasti mengurai dan mengatasi polusi," sambungnya.
(dhf/mrh)Sentimen: positif (100%)