Sentimen
Positif (99%)
5 Jul 2024 : 18.20
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UII

IKA UII Gelar Nobar Film Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian

5 Jul 2024 : 18.20 Views 18

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Hiburan

Jakarta, Beritasatu.com - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) menggelar acara nonton bareng (nobar) film dokumenter Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian di Perpustakaan Nasional Jakarta, Jumat (5/7/2024). Film dokumenter yang disutradarai Puguh Windrawan ini diangkat dari buku “Alkostar Sebuah Biografi”.

Menurut Puguh, film dokumenter ini adalah sebuah visualisasi dari buku yang pernah ditulisnya pada 2018. Berawal dari pembuatan kumpulan testimoni Artidjo Alkostar, Puguh meniatkan untuk meneruskannya menjadi sebuah film dokumenter.

“Pertemuan saya dengan Pak Suparman Marzuki di Badan Wakaf UII sebagai awal dari proses kreatif film ini. Pembuatan film dokumenter ini berasal dari situ sebenarnya. Kita membutuhkan waktu hampir sekitar 6 bulan,” ujar Puguh dalam siaran pers, Jumat (5/7/2024).

“Teman-teman generasi sekarang bisa mencontoh sosok Artidjo setelah melihat film ini. Bagaimana
sosok hakim yang masuk ke dalam sistem pemerintah tetapi berpegang teguh pada idealismenya,” harapnya.

Selain Yayasan Badan Wakaf UII, dalam pengerjaan produksi film ini Puguh juga didukung penuh oleh tim kreatif dari Institut Seni Indonesia (ISI) dan juga Komunitas Jejak Imaji.

“Keberadaan Artidjo Alkostar sebagai hakim agung selama 18 tahun di Mahkamah Agung telah memberi efek positif bagi citra lembaga tersebut,” ujar Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan
Wakaf UII, Suparman Marzuki.

Hal senada disampaikan Ketua Mahkamah Agung yang juga Ketua DPP IKA UII Muhammad Syarifuddin.

“Beliau adalah pendekar hukum yang nama besarnya tak akan pernah lekang oleh waktu. Sepanjang hidupnya hanya dibaktikan untuk tegaknya hukum dan keadilan di Tanah Air. Beliau selalu konsisten dalam memperjuangkan nilai keadilan yang ia yakini, apa pun risikonya. Bahkan hal itu beliau tunjukkan dengan kiprahnya disemua profesi yang pernah diembannya, baik sebagai dosen, pengacara, maupun hakim agung,” tutur Syarifuddi.

Film berdurasi 55 menit ini adalah sebuah gambaran kehidupan sosok penegak hukum yang berintegritas tinggi.

“Kiprahnya abadi. Tugas kita para pewarisnya adalah menyemai nilai-nilai luhur yang beliau yakini
dan perjuangkan. Menyalakannya sebagai lentera di hati nurani bangsa, agar lahir Artidjo-artidjo baru
dalam hikayat penegakan hukum dan keadilan di Tanah Air,” tutupnya.


Sentimen: positif (99.9%)