Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jember
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Net Zero Emission Jadi Sasaran RPJPD Jember 2025-2045
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jember (beritajatim.com) – Net zero emission mendapat perhatian khusus dalam RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Kabupaten Jember, Jawa Timur, 2025-2045.
Net zero emission menjadi salah satu sasaran visi RPJPD Kabupaten Jember 2025-2045. “Proyeksi sasaran visi ini dituangkan dalam Bab IV RPJPD Kabupaten Jember Tahun 2025-2045, menggunakan indikator penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) yang ditargetkan sebesar 58,99 persen pada 2045,” kata Bupati Hendy Siswanto.
Menurut Hendy, upaya mewujudkan nett zero emission dilaksanakan melalui misi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Misi ini diwujudkan melalui arah pembangunan penurunan risiko bencana dan terkendalinya emisi gas rumah kaca. “Dengan arah kebijakan transformasi percepatan penyediaan infrastruktur energi rendah emisi berbasis jaringan gas perkotaan pada kawasan perkotaan,” katanya.
Hendy juga memberi perhatian terhadap lingkungan dan ketahanan pangan, yang dilaksanakan melalui misi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. “Misi ini diwujudkan melalui arah pembangunan pengendalian kualitas lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, dengan arah kebijakan transformasi peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Alfan Yusfi, juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember meminta pemerintah kabupaten cermat betul dalam mengambil kebijakan dan program untuk mewujudkan net zero emission.
“Penting untuk menyelaraskan antara peningkatan daya saing ekonomi dan produktivitas daerah di satu sisi, dengan terwujudnya net zero emission ini. Seringkali pemerintah dihadapkan pada pilihan antara peningkatan daya saing ekonomi daerah, industrialisasi, peningkatan produktifitas daerah, dengan urusan kelestarian lingkungan,” kata Alfan.
Sri Winarni, juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, menilai diperlukan strategi yang lebih terperinci mengenai pengelolaan sumber daya alam, mitigasi perubahan iklim, dan langkah-langkah untuk mencapai net zero emission.
“Sebagai contoh, dokumen ini bisa lebih spesifik dalam menyebutkan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca melalui peningkatan penggunaan energi terbarukan, pelestarian hutan, serta inisiatif daur ulang dan pengelolaan limbah yang efisien,” kata Winarni.
“Penjelasan yang lebih mendalam tentang bagaimana pemerintah daerah berencana untuk mengatasi tantangan lingkungan akan memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat dan investor tentang komitmen terhadap keberlanjutan,” tambah Winarni. [wir]
Sentimen: positif (98.5%)