Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Kab/Kota: Tokyo, Kepulauan Seribu, Ragunan
Tokoh Terkait
Apresiasi Pameran Flona 2024, Pj Heru: Semoga Jakarta Bisa Terus Tingkatkan Kualitas Lingkungan Megapolitan 5 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
Apresiasi Pameran Flona 2024, Pj Heru: Semoga Jakarta Bisa Terus Tingkatkan Kualitas Lingkungan Tim Redaksi KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberikan apresiasi terhadap pameran Flora dan Fauna (Flona) Jakarta 2024 yang mengusung tema “Jakarta Global Hijau Memesona”. "Kami mengapresiasi semua pihak yang terlibat, sekaligus bangga atas terselenggaranya kegiatan Flona Jakarta 2024i. Dengan tema yang diusung, kami berharap Jakarta dapat terus berkembang untuk meningkatkan kualitas lingkungannya," ujarnya seperti yang dikutip dari laman Beritajakarta.id, Jumat (5/7/2024). Pernyataan tersebut disampaikan Heru saat membuka pameran Flona Jakarta 2024, di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat. Selain itu, Heru juga menyampaikan harapannya agar Flona Jakarta 2024 dapat memberikan daya tarik yang lebih bagi Jakarta di tingkat global, bahkan mendorong peningkatan investasi dalam perekonomian. Ia menekankan komitmen Jakarta untuk menjadi kota yang lebih berseri, nyaman, dan menyenangkan, serta mampu mendukung berbagai aktivitas masyarakat. Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara menjelaskan filosofi dari logo Flona Jakarta 2024 yang digambarkan dengan penuh warna. Warna hijau pada huruf "Flona" melambangkan lingkungan Jakarta yang hijau, sedangkan gambar pohon melambangkan kekuatan dan umur Jakarta yang sudah hampir mencapai 500 tahun, tumbuh menjadi pohon yang besar, kuat, dan bermanfaat. Kupu-kupu sebagai bagian dari logo tersebut melambangkan transformasi Jakarta menjadi kota global, dengan jumlah kupu-kupu yang melambangkan pesona Jakarta yang berlimpah. "Warna-warna pada kupu-kupu juga merepresentasikan lima benua, yaitu Asia berwarna kuning, Amerika berwarna merah, Australia berwarna hijau, Afrika berwarna hitam, dan Eropa berwarna biru. Warna-warna ini menunjukkan bahwa Jakarta terbuka dan sejajar dengan kota-kota dari lima benua tersebut," jelas Bayu. "Seluruh logo secara filosofi bertujuan melambangkan Jakarta yang sedang bertransformasi menjadi Kota Global dan penuh pesona," sambungnya. Bayu menambahkan bahwa Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta siap untuk terus mendukung upaya pelestarian lingkungan, termasuk melalui penyelenggaraan Flona Jakarta 2024. Untuk diketahui, Flona Jakarta 2024 menampilkan berbagai stan yang menarik, dengan total 165 stan yang terdiri dari 10 stan instansi seperti Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Kota dan Kabupaten Administrasi, Taman Margasatwa Ragunan, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Selain itu, terdapat 120 stan flora, lima stan fauna, dan 30 stan kuliner. Stan-stan dari wilayah administratif Jakarta juga menampilkan nuansa mancanegara dan kearifan lokal Jakarta, seperti Cagar Budaya Stovia dari Jakarta Pusat, Kampung Portugis dari Jakarta Utara (Jakut), China Town dari Jakarta Barat (Jakbar), Kampung Arab dari Jakarta Timur (Jaktim), Little Tokyo dari Jakarta Selatan (Jaksel), dan Kampung Nelayan dari Kepulauan Seribu. Stan flora dan fauna pada acara Flona Jakarta 2024 menampilkan berbagai inovasi dari pelaku kewirausahaan di bidang pertamanan dan hutan kota, seperti stan tanaman hias, tanaman buah, satwa peliharaan, dan tanaman obat. Selain itu, acara tersebut juga menjadi momentum bersejarah bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta setelah berhasil meraih penghargaan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut diberikan untuk rekor Penanaman Vegetasi Terbanyak dalam Waktu Satu Tahun untuk Penghijauan Perkotaan. Sebanyak 6.560.396 pohon berhasil ditanam selama 2023, yang terdiri dari 246.651 pohon pelindung dan produktif, 6.158.518 tanaman hias, serta 155.227 pohon mangrove . Penanaman tersebut merupakan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), badan usaha milik negara (BUMN). Sementara itu, dari unsur Pemprov DKI Jakarta melibatkan kepala dinas, kepala badan, badan usaha milik desa (BUMD), serta wali kota, camat, dan lurah di wilayah administratif. Sinergi tersebut juga melibatkan sektor swasta, komunitas, dan para pegiat lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah vegetasi dan menjaga keberlanjutan lingkungan di DKI Jakarta. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)