Situs resmi milik kelompok Khilafatul Muslimin, khilafatulmuslimin.net, tak dapat diakses pada Rabu (8/6) sejak pagi ini.

Sebelum diblokir, situs itu kerap mengunggah berbagai artikel, foto dan video kegiatan kelompok tersebut.

CNNIndonesia.com mencoba mengakses laman tersebut sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika dilakukan pencarian di browser dengan memasukkan nama situs "khilafatulmuslimin.net", maka tak bisa masuk ke halaman utama situs tersebut. Kemudian muncul pemberitahuan " Situs Diblokir" dengan logo Kominfo.

Tertulis pula "Maaf akses ke situs ini diblokir oleh pemerintah Indonesia karena mengandung konten negatif yang melanggar peraturan perundangan di Indonesia".

Saat coba diakses pada pukul 11.30 WIB, tulisannya berubah menjadi "This account has been suspended. Either the domain has been overused, or the reseller ran out of resources."

Amir Wilayah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma mengakui bahwa situs tersebut diblokir. Namun, Ia tak mengetahui siapa pihak yang memblokir situs tersebut.

"Iya. Enggak tahu sepihak main blokir saja," kata Abu kepada CNNIndonesia.com.

Abu juga mengaku tak mengetahui persis sejak kapan laman tersebut sudah tak bisa diakses. Pasalnya, pengelola situs tersebut dipegang langsung oleh Khilafatul Muslimin di tingkat pusat.

"Saya juga kurang faham [sejak kapan diblokirnya] karena adminnya langsung pusat Khilafatul Muslimin," kata dia.

CNNIndonesia.com sudah berupaya mengonfirmasi hal itu kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, Juru bicara Kominfo Dedy Permadi belum memberikan tanggapan.

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya telah menangkap pimpinan tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja. Polisi menyampaikan penangkapan Baraja tak sekedar didasari aksi konvoi khilafah yang digelar di Cawang, Jakarta Timur pada 29 Mei lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan kelompok Khimafatul Muslimin hendak menawarkan khilafah untuk mengganti ideologi negara. Meski demikian, pernyataan polisi itu sudah dibantah oleh pengurus Khilafatul Muslimin.

[Gambas:Video CNN]