Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penyusunan rancangan Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang Perlindungan Anak sudah memasuki tahap akhir.

Eri menjelaskan, Perwali Perlindungan Anak nanti akan aktif melibatkan skup terkecil kelurahan dan kampung – kampung. Mengurai bagaimana teknis pencegahan, dan juga perlindungan kepada anak.

“Jadi prinsip dari perlindungan anak ini sudah kita lakukan. Seperti, kalau ada orang mengalami atau melihat kekerasan perempuan dan anak apa yang harus dilakukan. Tanggapannya seperti apa, itu lah nanti yang diatur di dalam perwali,” ungkap Eri.

Menurut Eri, segenap dari warga kampung ini lah cermin dari wajah Kota Surabaya. Sehingga harapannya setiap warga mampu saling menjaga dan mencintai kampungnya. Agar dapat terhindar dari tindak kekerasan terhadap perempuan/ anak.

“Kalau ada kejadian seperti itu, janganlah kita jadi orang yang cuek. Harus lapor. Setelah lapor, terus bertindak apa, dan bagaimana. Itu yang kita catat sebetulnya,” tegasnya.

Eri turut menambahkan bahwa, alur penyusunan Perwali tentang Perlindungan Anak saat ini telah digencarkan sosialisasi. Kata dia, untuk penyempurnaan. Apakah terdapat masukan atau inputan lagi.

“Sebelum digedok ditandatangani kita sosialisasi. Sehingga itu akan menjadi lebih baik. Karena bagi saya mencegah itu jauh lebih baik. Dan, kalau kita sudah tidak disiplin, tidak mau mencegah. Jangan harap, kota ini menjadi kota yang tenang,” tandas Eri. [kun]