Sentimen
Positif (76%)
4 Jul 2024 : 23.03
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kutai Timur

100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung Regional 4 Juli 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

4 Jul 2024 : 23.03
100 Hektar Lahan Bekas Tambang di Kutai Timur Bakal Ditanami Jagung Penulis BALIKPAPAN, KOMPAS.com -  Lahan bekas tambang batu bara konsesi PT Indo Minco Mandiri (IMM) seluas 100 hektar di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur , akan dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian. Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengungkapkan hal itu kepada  Kompas.com , usai rapat koordinasi bersama Direktur PT IMM Era Tjahya Saputra, di Balikpapan, Kamis (4/7/2024).   Tujuan pemanfaatan lahan eks tambang batu bara ini adalah untuk ketahanan pangan atau pertanian dalam arti luas. " Alhamdulillah PT IMM setuju ada kerja sama ini. Selanjutnya, karena ini adalah lahan konsesi, kami akan membuat surat untuk memohon izin ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai pemilik lahan agar bisa melakukan program ketahanan pangan di eks tambang," terang Akmal. Akmal menargetkan surat izin akan terbit Juli ini agar program pemanfaatan lahan eks tambang jadi pertanian ini dapat segera direalisasikan. Sehingga dapat menjadi percontohan di Indonesia, karena program ini baru dimulai di Kalimantan Timur. Sebab, selama ini KLHK cenderung memberikan izin untuk kehutanan dan pertambangan saja. Karena itu, ada peluang lahan eks tambang dimanfaatkan untuk ketahanan pangan. Menurut Akmal, lahan eks tambang bisa ditanami untuk lahan pertanian jagung atau padi, misalnya. Kendati demikian, Akmal tetap akan mengikuti prosedur dan aturan yang ada, meskipun PT IMM telah memberikan izin. "Mereka hanya diberikan izin untuk pertambangan, maka kita akan minta izin lagi untuk pemanfaatan lahan eks tambang sebagai program ketahanan pangan," tegasnya. Selanjutnya, ketika izin sudah diterbitkan oleh KLHK, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama PT IMM akan bekerjasama dengan petani milenial untuk melaksanakan ini. "Saya sangat optimis program ini akan sukses. Kita sudah pernah melakukannya untuk pengembangan air bersih atau SPAM dari lahan tersebut. Melihat kondisi ini, kita yakin ada ruang untuk pengembangan ketahanan pangan," tuntas Akmal. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (76.2%)