Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengisyaratkan kemungkinan kemajuan kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi.

Hal ini diungkapkan Biden usai mengutus penasihat keamanan nasionalnya berkunjung ke Jeddah, dengan tujuan mencapai normalisasi hubungan Saudi-Israel.

"Mungkin ada pemulihan hubungan," kata Biden seperti diberitakan Reuters.

Meski begitu, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kemungkinan kesepakatan tersebut.

Kamis (27/7) kemarin, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, telah tiba di Arab Saudi.

Namun ia tak secara eksplisit mengatakan kunjungan Sullivan adalah untuk membahas potensi kesepakatan normalisasi Israel-Saudi.

Menurut pemberitaan The New York Times, Biden sejauh ini tengah mempertimbangkan apakah akan mengejar kesepakatan keamanan bersama AS-Saudi, yang akan melibatkan Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Para pejabat AS melihat kemungkinan kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi setelah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump mencapai kesepakatan serupa antara Israel dan Maroko, Sudan, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Pertengahan Juli ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan negaranya berharap bisa normalisasi dengan negara yang berpengaruh di kawasan Timur Tengah dan dunia Muslim, Arab Saudi.

Pernyataan itu terungkap saat Herzog menghadiri rapat Kongres AS pada Rabu (19/7). Dalam pidatonya, ia juga menyampaikan terima kasih atas upaya Negeri Paman Sam terkait normalisasi dengan negara Muslim.

"Israel berterima kasih kepada Amerika Serikat yang berusaha membangun hubungan damai antara Israel dengan Kerajaan Arab Saudi, sebuah bangsa yang memimpin kawasan dan dunia Muslim," karta Herzog, seperti dikutip Al Arabiya.

Ia lalu berujar, "Kami berdoa momen ini bisa terwujud."

Israel selama ini memang berharap memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. AS, selaku sekutu dekat negara Zionis itu, turut membantu upaya normalisasi ini melalui Abraham Accord.

Saudi sebetulnya menunjukkan tanda-tanda bersedia rujuk dengan Israel, jika mendapat jaminan keamanan dari Negeri Paman Sam.

Riyadh juga disebut meminta Washington untuk membantu mengembangkan program nuklir sipil serta mengurangi pembatasan senjata.

Di luar itu, Saudi selama ini menggembar-gemborkan bersedia normalisasi jika Palestina merdeka dan bebas dari penjajahan.

(dna/dan)