Sentimen
Negatif (84%)
3 Jul 2024 : 19.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ambon, Senayan, Bangka, Manado, Yogyakarta, Tiongkok

Tokoh Terkait

Menkes Buka Suara Soal Kematian Atlet Zhang Zhi Jie

4 Jul 2024 : 02.33 Views 1

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kematian atlet bulu tangkis junior dari Tiongkok Zhang Zhi Jie saat bertanding di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di Yogyakarta pada Rabu (30/6/2024) lalu.

Budi Gunadi berpendapat, peristiwa henti jantung yang dialami Zhang Zhi Jie hingga berujung kematian sebenarnya dapat dicegah jika atlet berusia 17 tahun tersebut mendapat penanganan yang cepat.

“Kalau orang kena serangan jantung seperti yang main badminton kemarin itu, kalau bisa di-tackle dengan cepat, di bawah 4,5 jam, dia bisa survive,” kata Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (3/72024).

Budi Gunadi membeberkan penanganan yang diperlukan ketika mengalami henti jantung adalah layanan katerisasi jantung. Tetapi, alat katerisasi jantung ternyata pada saat ini tidak semua rumah sakit di Indonesia memilikinya.

"Berapa kabupaten/kota yang belum punya ternyata dijawab oleh para ahli-ahli senior. Berapa kabupaten, mana yang sudah punya? Dari 514 kabupaten/kota, (ada) 44. Kurang dari 10%," tuturnya.

Data tersebut diungkap untuk memberikan gambaran kurangnya infrastruktur alat kesehatan di Indonesia. Budi mendapati fakta tersebut sejak awal menjabat sebagai menkes.

Bahkan, saking mirisnya terdapat enam provinsi yang sama sekali tidak mempunyai alat katerisasi jantung, seperti Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

“Jadi kalau bapak ibu punya saudara kena strok atau jantung di Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya masih hidup kalau dibawa ke Makassar atau Manado bisa dilakukan intervensi,” tuturnya.

Sebelumnya, PP PBSI merilis pernyataan atas meninggalnya Zhang Zhi Jie di Badminton Asia Junior Championships 2024. Diketahui henti jantung menjadi penyebab awal kematiannya. Fakta itu diungkap dalam konferensi pers di kantor KONI DIY pada Senin, 1 Juli 2024.

"Tim medis masuk arena untuk melakukan pemeriksaan survei awal dan pertolongan awal sesuai prosedur. Korban mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak kuat dan langsung dibawa ke RSPAU Dr S Hardjolukito," kata Kabid Humas PBSI Broto Happy.
 

Sentimen: negatif (84.2%)