Indonesia Ajak Australia Jalankan Transisi Energi di Derah Terpencil - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi
Diketahui, Program KINETIK Framework merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden RI dan PM Australia pada Annual Leaders’ Meeting (ALM) Indonesia-Australia 2023. Diharapkan KINETIK dapat mewujudkan proyek konkrit sektor energi ramah lingkungan dengan didukung oleh berbagai program kerja sama Australia lainnya seperti Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (PROSPERA), serta meningkatkan keterlibatan pelaku usaha dari kedua negara.
Akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk mengidentifikasi peluang baru dalam investasi, perdagangan pada sektor energi terbarukan khususnya pada teknologi tenaga surya, teknologi hidrogen, dan Carbon Capture and Storage (CCS) yang dapat mempercepat kedua negara dalam mencapai Net Zero Emission (NZE).
Secretary Fredericks juga memperkenalkan Clean Energy Finance Corporation (CEFC) Australia yang dapat memfasilitasi Pemerintah Indonesia dengan skema yang memungkinkan pengiriman tim ahli Indonesia ke Australia, untuk memperdalam kolaborasi dalam transisi energi berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Sesmenko Susiwijono juga menyoroti hubungan perdagangan Indonesia-Australia yang semakin meningkat sejak implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Agreement (IA-CEPA) dan diharapkan pemanfaatan kerja sama perdagangan yang ada akan membawa lebih banyak investasi ke Indonesia.
"Kami mengundang pelaku usaha Australia untuk berinvestasi dengan memanfaatkan berbagai insentif dan fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Saat ini, dari 21 KEK yang ada, terdapat 10 KEK dengan fokus khusus pada sektor energi,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Sentimen: positif (99.8%)