Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina, PT Pertamina International Shipping
Kab/Kota: Senayan, Tanjung Priok, Jabodetabek, Kalibaru
Kasus: kebakaran
Tokoh Terkait
Bos Pelindo Targetkan Reklamasi Terminal Hijau Kalibaru Rampung Awal 2025
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Pemerintah saat ini tengah melangsungkan pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di kawasan Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat ini proyek tersebut tengah dalam tahap reklamasi oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan penyelesaian dari penyediaan lahan proyek ini akan rampung di akhir tahun 2024 atau awal 2025.
"Saat ini sedang dilakukan reklamasi. Kita sih berharap di akhir tahun 2024, mungkin reklamasinya sendiri di akhir tahun 2024, atau mungkin di triwulan pertama 2025 sudah selesai reklamasinya," kata Arif, ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).
Dalam proses lanjutan dari pembangunan terminal ini, pihaknya berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero). Menurutnya, saat ini proses kajian tengah dilakukan oleh Pertamina.
Arif menjelaskan, tanggung jawab Pelindo dalam pembangunan JIGT ini ialah dalam hal penyediaan lahannya. Usai proses reklamasi ini selesai, pembangunan sudah bisa langsung dilakukan oleh Pertamina.
Sebagai tambahan informasi, pembangunan JIGT merupakan buah kerja sama antara anak usaha Pertamina yaitu PT Pertamina International Shipping dan Pelindo. Terminal ini akan dibangun di tengah laut, tepatnya kawasan yang dikembangkan oleh Pelindo.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap terminal JIGT akan berkapasitas 6,3 juta barel dan akan menjadi infrastruktur untuk pengembangan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Jabodetabek.
Besaran ini 3 kali lebih besar dari Terminal Integrated Jakarta Plumpang yang sempat mengalami tragedi kebakaran ke kawasan pemukiman masyarakat. Terminal ini disebut akan mampu menampung dan menyalurkan tidak hanya bahan bakar fosil tetapi juga produk ramah lingkungan.
"Ke depan di mana ini akan multiproduct karena ini mencakup conventional dan green product mulai dari gasoline, fuel oil yang standar, kemudian masuk kepada biodiesel, LPG, LNG, Amonia, Used Cooking Oil atau UCO, dan hydrogen fuel yang akan dibangun secara modular," ucapnya dalam sambutannya di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).
"Jadi ini akan menjadi terminal green yang produknya green dan dikelola secara green dan diharapkan menjadi flagship untuk Pertamina maupun Pelindo," lanjut pria yang akrab disapa Tiko itu.
Dia berharap peran Pelindo dalam pembangunan terminal tersebut menjadikan terminal kelas dunia. Terkait dengan kawasan terminal ini yang akan dibangun di tengah laut dikatakan oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, dia mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan lahan reklamasi dan diharapkan 2024 sudah selesai.
Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan rencananya finalisasi untuk lahannya selesai pada 2024. Kemudian target pembangunan awalnya mulai awal 2025 dan ditargetkan rampung dua tahun kemudian.
"Mudah-mudahan awal tahun 2025 selambat-lambatnya tentu koordinasi dengan Pelindo konstruksi sudah kita mulai, mudah-mudahan dalam waktu dua tahun sudah selesai," kata dia.
(shc/kil)
Sentimen: positif (61.5%)