Usai Tembus 7.000, IHSG Dibayangi Tekanan Menanti Rilis Suku Bunga BI
CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan Kamis (21/9).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mewanti-wanti potensi koreksi wajar usai IHSG tembus ke atas level 7.000 kemarin. Jika benar terjadi koreksi, investor tetap bisa melakukan akumulasi pembelian saham.
"Sentimen tingkat suku bunga hari ini menjadi salah satu faktor yang akan berpengaruh terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi tertekan," jelas William.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak dalam rentang support 6.889 dan resistance 7.054.
Untuk saham pilihan, William merekomendasikan JSMR, WIKA, ADHI, PTPP, PWON, DMAS, SMRA, BBCA, dan BBNI.
Sementara itu, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto melihat indeks saham bakal mencoba membentuk tren baru. Ia memprediksi IHSG bergerak di level support 6.900 dan resistance 7.077.
"Dengan berhasilnya level 7.000 ditembus, maka kita sudah bisa mengatakan IHSG memulai uptrend. Pasar sekarang sedang mengantisipasi Fed Fund Rate," ungkapnya.
IHSG merangsek ke posisi 7.011 pada perdagangan Rabu (20/9). Indeks saham menguat 31,35 poin atau plus 0,45 persen dari perdagangan sebelumnya.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,03 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,07 miliar saham.
(skt/dzu)Sentimen: positif (33.3%)