Sentimen
Netral (40%)
3 Jul 2024 : 16.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Tanjung Priok, Cilincing, Kalibaru

Tokoh Terkait

Bos Pelindo Sebut Ada Investor Asing Minat Beli Saham Tol Cibitung-Cilincing

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

3 Jul 2024 : 16.00
Jakarta -

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berencana akan melepas 65% sahamnya dari Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) pada tahun 2024 ini. Jalan tol itu disebut sudah mengundang perhatian investor lokal hingga asing.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan saat ini proses diskusi dengan sejumlah calon investor yang menyatakan minatnya untuk masuk ke tol tersebut. Ada beberapa investor yang tengah menjalin komunikasi yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

"Ada dalam negeri luar negeri, masih tek-tok," kata Arif, ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).

Arif mengatakan, saat ini proses diskusi telah berlanjut cukup jauh dari tahap penjajakan awal. Namun demikian, ia belum dapat merincikan siapa pihak-pihak yang berminat dan berapa nilai kesepakatan penjualannya.

"Nggak boleh, karena lagi proses saya nggak mau disclose dulu. Karena ini masih proses gitu," ujarnya.

Jalan Tol Cibitung-Cilincing sendiri dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP), konsorsium milik PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).

Pelindo menargetkan, proses divestasi ini bisa rampung dilakukan pada tahun 2024 ini. Dengan dilakukannya aksi korporasi ini, diproyeksikan utang Pelindo akan turun hingga Rp 8 triliun.

"Pada saat nanti sudah didivestasi 65%, itu sudah nggak dikonsol ke kita (utangnya). Artinya, utangnya (Rp 8 triliun) sudah hilang semua dari kita," jelasnya.

Dalam paparannya di RDP bersama Komisi VI DPR RI, Arif menjelaskan, awal mula Pelindo berkecimpung dalam pengembangan jalan tol ialah dalam rangka menjamin akses Pelabuhan Tanjung Priok di tahun 2015. Pada kala itu, tercatat sekitar 60-70% kargo yang menuju Tanjung Priok berasal dari sisi timur Jakarta.

"60-70% kargo Tanjung Priok adalah dari sisi timur Jakarta dan kita masuk ke sana hanya untuk memastikan jalan itu jadi," ujar dia.

"Setelah jalan itu jadi, maka tidak ada niat Pelindo untuk mempertahankan maka kita akan lepas. Kita harapkan selesai di 2024. Saat ini jalannya sudah beroperasi," sambungnya.

Pada mulanya, Arif mengatakan pihaknya merogoh kocek hingga Rp 9 triliun untuk investasi tol tersebut. Dalam rencana besarnya, Pelindo akan menjual sekitar 65% saham jalan tol yang menghubungkan Cibitung ke Tanjung Priok tersebut.

"Investasinya dulu sekitar Rp 9 triliun, yang akan di divestasi 65% karena kami masih melanjutkan proyek New Priok Eastern Access yang akan menghubungkan Kalibaru dengan jalan tol ini," katanya.


(shc/kil)

Sentimen: netral (40%)