Junta Myanmar Tangkap 11 Orang karena Mainkan Harga Beras
Detik.com Jenis Media: Internasional
Yangon -
Junta militer Myanmar menangkap total 11 orang terkait praktik menjual beras dengan harga melambung di negara tersebut. Terdapat empat pejabat eksekutif jaringan supermarket, termasuk salah satunya warga negara Jepang, di antara belasan orang yang ditangkap dalam kasus tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Senin (1/7/2024), penangkapan ini dilakukan saat junta militer yang berkuasa di Myanmar berjuang untuk menstabilkan perekonomian. Negara tersebut berada dalam kekacauan sejak militernya menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 lalu.
Kudeta militer itu memicu protes luas yang berubah menjadi perlawanan bersenjata berskala nasional.
Otoritas junta Myanmar, seperti dilaporkan surat kabar Global New Light of Myanmar, menangkap 11 orang, termasuk para pedagang beras dan pejabat pabrik juga pengecer, atas tuduhan menaikkan harga beras antara 31 persen hingga 70 persen dari harga yang ditentukan.
Empat orang yang ditangkap di antaranya merupakan empat pejabat eksekutif jaringan supermarket, termasuk seorang pejabat perusahaan joint venture Jepang.
Surat kabar yang dikelola junta Myanmar menyebut seorang pejabat eksekutif dari jaringan supermarket Aeon Orange, perusahaan joint venture dari Aeon Co Jepang dan Creation Myanmar yang berbasis di Yangon.
Dalam pernyataan di Tokyo, kepala sekretaris kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan polisi di kota Yangon, Myanmar, sedang menginterogasi seorang warga negara Jepang, yang identitasnya tidak diungkap ke publik.
Sentimen: negatif (66.7%)