Sentimen
Negatif (99%)
6 Jun 2022 : 03.44
Informasi Tambahan

Institusi: IPB

Kab/Kota: Bogor, Sumba, Sumba Tengah

Pakar IPB Wanti-wanti Ancaman Kepunahan Hewan Penyerbuk di Indonesia

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Tekno

6 Jun 2022 : 03.44
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar pertanian dari IPB, Profesor Damayanti Buchori, mengingatkan ancaman kepunahan hewan penyerbuk tanaman pangan di Indonesia seperti lebah, burung, kelelawar dan berbagai jenis serangga yang dapat mempengaruhi ketersediaan pangan di masa depan.

Menurutnya salah satu indikator mulai berkurangnya hewan penyerbuk dapat dilihat salah satunya dari serangan hama ke tanaman.

Di Indonesia, jutaan hama belalang kembara telah merusak tanaman di Sumba Timur dan sekarang bergerak ke Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya,  NTT.

"Di Indonesia, salah satu kejadian penting yang juga menandakan adanya kerusakan lingkungan adalah dengan merebaknya hama belalang kembara di Sumba Timur," ujar Damayanti saat berbincang bersama wartawan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 di kampus IPB, Kota Bogor, Sabtu (4/6) seperti dikutip dari Antara.

Salah satu dugaan adalah karena perubahan iklim dan perubahan ekosistem di kawasan tersebut.

Damayanti menerangkan, di beberapa negara Eropa dan Amerika telah ditemukan fakta adanya penurunan populasi lebah yang kemudian dikenal dengan 'Global Pollinator Decline'. Padahal lebih dari 75 persen tanaman pangan membutuhkan hewan penyerbuk untuk menghasilkan buah.

Faktor yang menjadi perhatian semua pihak, kata dia, kekurangan tanaman pangan bisa menjadi pemicu krisis di dunia sehingga peperangan di dalam negara maupun antarnegara bisa saja terjadi karena kelaparan.

Apabila tidak ada tindakan nyata dari penduduk dunia untuk menjaga lingkungan hidup, 50 tahun ke depan dapat dipastikan akan terjadi kerusakan besar yang merugikan manusia.

Bencana Ulah Manusia

Hewan penyerbuk mulai berkurang seiring habitatnya yang terganggu akibat bencana alam yang disebabkan ulah manusia, seperti banjir dan kekeringan.

Saat ini yang lebih diperlukan adalah adanya kearifan manusia dalam menyikapi kondisi krisis di bumi.

"Yang kita perlukan adalah political will, kemauan untuk menjalankan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability)," kata Damayanti.

Pada 5 Juni 2022 sebagai Hari Lingkungan Hidup, Damayanti berharap seruan bumi hanya satu dan manusia mempunyai tanggung jawab memelihara bumi ini sebaik-baiknya untuk generasi ke depan.

(Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (99.8%)