Jakarta, Beritasatu.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menghapus biaya transaksi produk derivatif, exchange traded fund (ETF) untuk menggenjot likuiditas serta meningkatkan daya tarik investor pasar modal Indonesia pada produk tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/7/2024), pembebasan biaya transaksi ini berlaku untuk anggota bursa efek pemegang rekening KSEI yang membeli atau menjual unit penyertaan reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang diperdagangkan baik di pasar reguler maupun pasar tunai di BEI.

"Pembebasan biaya juga berlaku bagi dealer partisipan yang melakukan transaksi serupa dengan underlying saham untuk memenuhi kewajibannya memasukkan penawaran jual atau permintaan beli secara berkala," kata BEI yang dikutip dari Investor Daily.

Pembebasan biaya ini juga merupakan insentif kepada dealer partisipan berdasarkan nilai transaksi bulanan. Jika transaksi bulanan berkisar Rp 100 juta hingga Rp 500 juta, insentif sebesar satu kali biaya transaksi.  Sedangkan untuk transaksi lebih Rp 500 juta, insentif dua kali biaya transaksi.

BEI dan KSEI akan mengevaluasi insentif setiap 6 bulan. Adapun ketentuan ini berlaku hingga 31 Desember 2026.

Sebelum adanya kebijakan ini, biaya transaksi di bursa sebesar 0,018% dan biaya jasa penyelesaian di KSEI sebesar 0,003%.