Harga Emas Melemah Imbas Hasil Obligasi AS Menguat
Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Harga emas spot melemah pada perdagangan Selasa (2/7/2024), imbas hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang kuat. Investor juga mengamati pernyataaan Ketua The Fed Jerome Powell dan menantikan data pekerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan untuk kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Mengutip CNBC International, Rabu (3/7/2024), harga emas spot turun 0,21% menjadi US$ 2.326,90 per ons. Sedangkan kontrak berjangka emas AS melemah sekitar 0,2% menjadi US$ 2.335,30.
Kemudian, harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot turun 0,3% menjadi US$ 29,35 per ons. Sementara itu, platinum naik 1,7% menjadi US$ 994,82 per ons, dan paladium melonjak 3,6% menjadi US$ 1.007,22.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun mencapai level tertinggi dalam sebulan terakhir yang rilis pada Senin (1/7/2024) dan terus menguat pada Selasa (2/7/2024). Hal itu membuat emas yang tidak menghasilkan imbal hasil, sehingga menjadi kurang menarik.
"Pasar masih sangat sensitif terhadap setiap diskusi tentang suku bunga atau kebijakan The Fed. Jadi, saya pikir ini lebih pada momentum wait and see," kata kepala strategi pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.
Sementara itu, Powell berkomentar bahwa Bank sentral AS masih membutuhkan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga untuk memastikan pembacaan inflasi yang lebih rendah. Pernyataan itu memberikan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi pada tekanan harga yang mendasarinya.
Data ekonomi AS pada Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan di AS naik menjadi 8,14 juta pada Mei. Saat ini investor masih menunggu data non-farm payrolls yang rilis pada Jumat (5/7/2024).
Data itu akan sangat penting untuk menilai apakah pasar tenaga kerja AS tetap tangguh di tengah suku bunga yang mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade.
Sentimen: positif (97.7%)