Sentimen
Negatif (88%)
30 Jun 2024 : 20.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: London

Tokoh Terkait

Ilmuwan Temukan Ikan Sauron, Spesies Baru Mirip Piranha

30 Jun 2024 : 20.00 Views 5

Detik.com Detik.com Jenis Media: Tekno

Jakarta -

Spesies baru ikan mirip piranha ditemukan di Sungai Amazon. Ikan ini rupanya diam-diam 'menyamar' sebagai spesies lain yang hampir identik selama hampir 200 tahun.

Para ilmuwan menamai ikan yang baru ditemukan itu dengan nama sang penguasa kegelapan Sauron dari kisah fantasi 'The Lord of the Rings' karya J.R.R. Tolkien.

Namun, ikan ini tidak seseram yang disiratkan oleh julukannya. Spesies dengan nama ilmiah Myloplus sauron ini adalah kerabat dekat piranha yang sering disalahartikan sebagai ikan air tawar.

Para peneliti menemukan M. sauron saat mempelajari spesies yang hampir identik dengannya yakni M. schomburgkii, yang pertama kali ditemukan di Amazon pada tahun 1841 tetapi sejak saat itu banyak diabaikan oleh para ilmuwan.

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan pada 10 Juni di jurnal Neotropical Ichthyology, para ilmuwan melakukan analisis genetik terhadap populasi M. schomburgkii, yang mengungkapkan bahwa populasi tersebut sebenarnya terdiri dari tiga spesies berbeda yakni M. schomburgkii, M. sauron, dan M. aylans.

Setelah mengamati ikan tersebut dengan cermat, para peneliti juga memperhatikan perbedaan fisiologis yang hampir tidak terlihat antara ketiga spesies tersebut, termasuk jumlah tulang belakang dan sirip punggung, serta bentuk sirip dubur pada ikan betina.

M. sauron, yang dideskripsikan bersama M.aylans dalam studi baru, diberi nama berdasarkan garis hitam di sisinya. Garis ini, yang juga terdapat pada M. schomburgkii dan M. aylans, memiliki kemiripan yang mencolok dengan 'Mata Sauron', mata api raksasa yang dikendalikan oleh penjahat tituler dalam kisah The Lord of the Rings.

"Polanya sangat mirip dengan Mata Sauron, terutama dengan bercak oranye di tubuhnya," kata rekan penulis studi Rupert Collins, kurator senior ikan di Natural History Museum di London, dalam sebuah pernyataan.

"Saat salah satu kolega saya menemukan nama untuk ikan ini, kami langsung berpikir nama itu cocok untuknya," imbuhnya.

Pacu sering disangka sebagai piranha padahal hampir semuanya dari hewan jenis ini memiliki pola makan vegetarian. Foto: Live Science

Pacu dan piranha, keduanya termasuk dalam famili Serrasalmidae, sering diyakini sebagai predator agresif dan haus darah. Namun mayoritas dari kedua kelompok tersebut sebenarnya adalah omnivora dan lebih menyukai pola makan nabati.

Kebanyakan pacu, misalnya, memiliki gigi pipih mirip manusia yang membantu mereka memecah materi tumbuhan daripada merobek daging.

Bahkan spesies piranha yang murni karnivora tidak seagresif yang dibayangkan kebanyakan orang. Ini adalah sebuah kesalahpahaman yang sebagian dipicu oleh Presiden Theodore Roosevelt, yang menulis pada tahun 1913 bahwa piranha adalah ikan paling ganas di dunia, setelah melihat demonstrasi ikan tersebut merobek-robek ikan lain dalam hitungan menit selama perjalanannya ke Brasil.

Namun, yang sebenarnya dilihat Roosevelt adalah sekelompok piranha yang sengaja ditangkap dan dibiarkan kelaparan agar mereka menjadi gila makan.

Terlepas dari kesamaan antara ketiga spesies pacu yang tercantum dalam studi baru ini, para peneliti tidak yakin seberapa dekat kekerabatan ketiga ikan tersebut. Ada kemungkinan bahwa mereka semua adalah keturunan dari satu nenek moyang yang baru.

Namun ada kemungkinan juga bahwa mereka berkerabat jauh dan semuanya berevolusi agar terlihat sama karena hal ini memberi mereka peluang terbaik untuk bertahan hidup di lingkungannya, sebuah fenomena yang dikenal sebagai evolusi konvergen.

Sebagian besar spesies pacu memiliki gigi pipih mirip manusia yang memudahkan mereka mengunyah tanaman. Foto: Live Science

"Tidak ada cukup bukti yang menunjukkan apakah ketiga spesies ini berasal dari satu nenek moyang yang sama, atau apakah mereka berevolusi secara konvergen," kata Collins.

Akibatnya, ada kemungkinan bahwa M. sauron dan M. aylans dapat dipindahkan ke genus berbeda jika mereka nantinya ditemukan berkerabat lebih dekat dengan spesies lain.

Para peneliti juga mengidentifikasi potensi spesies pacu keempat di Sungai Tapajós, anak sungai yang mengalir di sepanjang Sungai Amazon, yang memiliki bintik hitam besar, bukan garis-garis di sisinya.

Namun, perbedaan genetik antara ikan ini dan M. schomburgkii masih berada di ambang batas, kata Collins. Oleh karena itu, mereka saat ini diberi label sebagai sub-populasi M. schomburgkii.


(rns/rns)

Sentimen: negatif (88.9%)