Sentimen
Negatif (100%)
20 Sep 2023 : 12.04
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Kolaborasi dengan KLHK, Le Minerale Dorong Wujudkan Ekonomi Sirkular

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Ekonomi

20 Sep 2023 : 12.04
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkolaborasi dengan Le Minerale untuk berkomitmen dalam mewujudkan penerapan circular economy yang terintegrasi dan komprehensif.

Selain Le Minerale sebagai produsen Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), KLHK juga menggandeng PT Prevented Ocean Plastic Indonesia (PT POPI) selaku mitra koleksi sampah plastik PET dan PT Bumi Indus Padma Jaya (PT BIPJ) sebagai pabrik daur ulang Le Minerale yang memproduksi food grade recycle PET.

Kolaborasi ini dilakukan KLHK dalam Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang dihelat di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (16/9). Festival ini digelar untuk mewujudkan praktik pengelolaan sampah berkelanjutan, terutama yang mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial yang mensejahterakan melalui penerapan circular economy dalam pengelolaan sampah kemasan.

Kolaborasi KLHK dengan ketiganya ditandai dengan penandatanganan Piagam Kerjasama 'Kemitraan Pengumpul dan Daur Ulang Sampah Kemasan dalam Rangka Pemenuhan Bahan Baku Industri Daur Ulang Plastik'.

Sustainability Director Le Minerale, Ronald Atmadja, menyampaikan pihaknya telah berkomitmen dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN). Menurutnya, semakin gencarnya kolaborasi dan sinergi antar pelaku industri daur ulang sampah plastik akan menjadikan proses pengumpulan hingga penyalurannya bisa lebih efektif dan efisien.

"Kita mendorong peningkatan collection rate untuk membuat collector efficient dan bersaing di industri daur ulang, menyediakan recycle point di berbagai lokasi, dan terus mengedukasi masyarakat untuk bijak mengelola plastik," katanya dalam dialog di sela Festival LIKE.

(Foto: dok. Istimewa)

Ronald menjelaskan, Le Minerale sudah menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Termasuk digital aplikasi untuk meningkatkan collection rate dari pengumpulan sampah plastik daur ulang. Menurutnya, pemilhan sampah diawali dari rumah merupakan kuncinya.

"Kita percaya kalau demand ada, collection rate meningkat. Jadi pilah sampah dari rumah menjadi kunci. Kita juga mencoba mengedukasi secara simpel apa yang mereka lakukan di rumah," kata Ronald.

Ronald menambahkan, guna mewujudkan circular economy tersebut, dibutuhkan ekosistem yang baik dan kuat melalui kolaborasi pemerintah, masyarakat, produsen, sektor informal, waste collector, waste recycler, dan industri pengemasan.

Selain itu, Le Minerale juga sudah bersinergi dengan pemerintah, salah satunya dengan membuat pabrik recycle plastik food grade. Karena itu dia berharap pemerintah memberikan insentif kepada industri yang telah menjalankan praktik tersebut.

"Harapannya ada insentif untuk produsen dan penggiat industri baru agar bisa membuat recycle produk sesuai kebutuhan untuk jangka panjang," tutup Ronald.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, bisnis berkelanjutan pada prinsipnya menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan sosial, dan lingkungan hidup.

Menurutnya, bisnis berkelanjutan merupakan jawaban konkret menghadapi triple-crisis yang dihadapi saat ini, yaitu perubahan iklim, biodiversity loss, dan polusi, termasuk polusi plastik.

Untuk itu, KLHK pun selalu meminta para asosiasi agar senantiasa membantu bank sampah ketika ada satu daerah yang kekurangan offtaker.

"Kita ingin mendorong ekosistem itu meskipun tidak mudah. Ketika ada daerah yang kekurangan offtaker biasanya mereka mau membantu," kata Rosa.

(Foto: dok. istimewa)

Ia melanjutkan, dalam proses ini pihaknya banyak melakukan pendekatan dan komunikasi yang komprehensif dengan produsen, semata-mata untuk menyatukan visi misi. Menurutnya, KLHK selalu mengupayakan agar rantai pasokan selalu terjaga karena akan berdampak pada collection rate.

"Dan yang juga perlu dilakukan adalah dengan konsisten mengedukasi masyarakat akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Kita perlu memastikan rantai pasokan daur ulang ini terjaga prosesnya, berjalan dari hulu ke hilir," ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) Christine Halim mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi Festival LIKE ini. Karena dengan acara tersebut semua stakeholder dapat terkoneksi satu sama lain.

"Tentunya akan menjadi kemudahan perjumpaan bank sampah recycle dan produsen akan menimbulkan kesadaran," katanya.

"Kalau ini bisa berlangsung terus-menerus akan jadi circular economy. Perlu digiatkan edukasi seperti ini agar mereka mau menggunakan daur ulang plastik," ujarnya.

Adapun Festival LIKE secara resmi dibuka oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki. Festival yang berlangsung hingga 18 September 2023 ini juga digelar terbuka untuk masyarakat umum.

(rea/rea)

[Gambas:Video CNN]

Sentimen: negatif (100%)