Ura! Putin Makin Perkasa, Rusia Hancurkan Senjata AS di Ukraina
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan masih terus mencetak keberhasilan dalam perangnya di Ukraina. Terbaru, sebuah drone kamikaze Rusia telah menghancurkan kendaraan tempur infanteri Bradley milik Ukraina lainnya yang dipasok Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan Russia Today, saluran Telegram Rusia yang mengaku terkait dengan militer mengunggah rekaman terhadap serangan ke salah satu kendaraan lapis baja itu. Video berdurasi enam detik tersebut menunjukkan kendaraan udara tak berawak mendekati sasarannya yang bergerak di jalan berlumpur.
Saluran yang sama kemudian mengunggah video kedua yang tampaknya diambil dari drone lain yang menunjukkan kendaraan yang sama terbakar setelah dihantam. Unggahan tersebut tidak memerinci di mana atau kapan serangan itu terjadi tetapi menyatakan bahwa Bradley dihancurkan dan personelnya tewas.
"Kendaraan Bradley telah hancur dalam operasi ofensif yang dilakukan di Republik Rakyat Donetsk," ujar Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi hal ini, Senin (1/7/2024).
Pejabat Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa bantuan militer Barat yang terus berlanjut ke Kyiv hanya akan memperpanjang konflik dan menambah penderitaan rakyat Ukraina. Mereka mengatakan manuver ini tidak akan membawa hasil yang baik.
Sementara itu, Rusia juga memperoleh keberhasilan teritorial. Dalam laporan harian terbarunya, militer mengatakan telah membebaskan desa Novopokrovskoe, dan menambahkan bahwa lima serangan balik Ukraina juga berhasil digagalkan di daerah tersebut.
"Pasukan Kyiv kehilangan hingga 405 tentara dalam pertempuran tersebut, serta sebuah kendaraan lapis baja MaxxPro, sebuah howitzer M777 buatan AS, dan dua artileri buatan Soviet," kata pernyataan resmi itu.
Di tempat lain di Donetsk, pasukan Rusia juga menghancurkan dua pengangkut personel lapis baja M113 buatan AS dan 12 kendaraan lainnya dalam pertempuran di dekat kota penting yang strategis, Chasov Yar. Kota tersebut merupakan pusat logistik utama dan benteng Ukraina serta mengalami pertempuran aktif dalam beberapa pekan terakhir.
Keberhasilan ini melanjutkan pencapaian pada Februari lalu dimana pasukan Rusia merebut kota Avdeevka, benteng utama Ukraina di dekat Donetsk. Pasukan Moskow terus bergerak maju di wilayah tersebut sejak saat itu untuk merebut desa Spornoe dan Novoaleksandrovka, juga di Donetsk.
Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Serangan ini didasari oleh pandangan Kremlin yang melihat Kyiv tak menaati Perjanjian Minsk 2014 untuk memberikan status otonomi khusus bagi Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur. Ini mendorong Moskow mengakui dua wilayah itu sebagai negara yang terpisah.
Selain itu, Putin juga mengatakan serangan ini ditujukan untuk memaksa Kyiv agar tidak bergabung kepada rival militer Rusia, NATO. Di sisi lain, Ukraina menyebut serangan ini tidak beralasan sehingga harus dihentikan.
(luc/luc)
Sentimen: negatif (100%)