Sentimen
2 Jul 2024 : 16.57
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Kulon Progo, Gunungkidul
Tokoh Terkait
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan Yogyakarta 2 Juli 2024
Kompas.com Jenis Media: Regional
2 Jul 2024 : 16.57
Kota Yogyakarta Darurat Sampah, 5.000 Ton Sampah Belum Seluruhnya Diangkut ke TPA Piyungan
Tim Redaksi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- 5.000 ton timbunan sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta belum semuanya terangkut ke TPA Piyungan hingga Selasa (2/7/2024).
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda), Daerah Istimewa Yogyakarta Beny Suharsono.
“Paling konkret kita memperkirakan kalau 614 (ton sampah) saya angkut, beberapa kali angkut akan selesai, ternyata kan di depo separuh terangkat saja tidak,” ungkap Beny, Selasa (7/6/2024).
Beny mencontohkan, pihaknya sudah mulai mengosongkan sampah di depo Mandala Krida tetapi depo-depo yang lain belum dikosongkan.
Lanjut dia, jika depo benar-benar dikosongkan pihaknya dapat memperhitungkan jangka waktu kapan depo-depo akan kembali penuh. Ditambah lagi penanganan sampah di Kota Yogyakarta dibagi menjadi beberapa fase.
Pertama adalah fase darurat, jangka pendek, menengah, dan panjang.
“Kita bisa berhitung kalau depo bisa terkunci betul seperti kemarin itu berapa hari, kalau ketemu berapa hari kita bisa menata akselerasi untuk mengolah sampah,” tutur dia.
Dia berharap ketika kondisi darurat dapat dilalui dan dilanjutkan dengan penanganan jangka pendek, alat-alat yang ada di TPST 3R serta sarana dan prasarana sudah terpasang sehingga pengolahan sampah dapat segera dilakukan.
“Rentan waktu setengah bulan cukup karena alatnya sudah ada, anggarannya sudah ada. Perlu dialog dengan warga, kompromi dengan warga sekitar situ untuk sosialisasi,” ucap dia.
Jika jangka pendek sudah berhasil dijalani maka selanjutnya masuk ke jangka menengah yakni membuat pabrik dan pengolahan sampah.
“Jangka pendek menuju menengah sudah dimulai kemarin pak Gubernur sudah melaunching (pembangunan TPST Bawuran). Jangka panjang kita ingatkan Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo agar mulai mengolah sampah,” kata dia.
Sosialisasi dibutuhkan mengingat selama masa darurat sampah di Kota Yogyakarta ini banyak ditemui dinamika-dinamika di masyarakat seperti adanya penolakan atau demo di beberapa lokasi.
“Ada dinamika di lapangan demo penolakan ada 3 hal yang dimintakan salah satunya adalah tidak meneruskan membuang sampah terutama kota kesana,” ujar Beny
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (99.6%)