Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengakui pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) masih menghadapi tantangan di lapangan. Untuk itu, pihaknya bekerja sama lintas sektor membentuk forum koordinasi pengawasan PPDB di daerah sehingga ke depan pelaksanaannya semakin baik.

"Kami bekerja sama dengan sejumlah lembaga, seperti Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membentuk forum koordinasi pengawasan PPDB," kata Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Muhammad Hasbi, dalam dialog bertema "Mewujudkan PPDB yang Objektif, Transparan, dan Akuntabel" secara virtual di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Dia mengatakan forum ini untuk mendorong pemerintah daerah (pemda) mematuhi regulasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan PPDB setiap tahun. Kolaborasi ini juga melibatkan penandatanganan pakta integritas seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi. "Masyarakat dilibatkan dalam proses pengawasan, jika ada dugaan praktik pelanggaran, segera melaporkan kepada pihak berwenang," imbuh dia.

Dia mengatakan implementasi PPDB di lapangan masih menemui hambatan, karena beberapa daerah belum melaksanakan tahapan persiapan PPDB secara komprehensif. Beberapa masalah yang ditemui, di antaranya ketidakpahaman masyarakat terhadap sistem daring dan kecurangan seleksi. 

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengatakan, KPK mendorong penanaman dan penegakan nilai-nilai antikorupsi dalam semua lingkungan pendidikan, termasuk dalam proses PPDB. 

Upaya itu dilakukan berdasarkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) pendidikan yang digelar beberapa tahun terakhir.  “Setiap tahun sejak 2022, SPI pendidikan dilakukan untuk memotret kondisi integritas lembaga pendidikan kita,” ujar Wawan Wardiana.

SPI Pendidikan 2023 mencatat skor nasional sebesar 73,7. Hal ini menunjukkan sudah ada upaya penanaman integritas, meski masih ada ruang besar untuk perbaikan​​.