Sentimen
Positif (100%)
2 Jul 2024 : 12.00
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Senayan, Mataram, Madura

Pilkada 2024: Menanti Hasil Nego PDIP & PKB

2 Jul 2024 : 19.00 Views 1

Bisnis.com Bisnis.com Jenis Media: Nasional

Bisnis.com, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang menjajaki kerja sama politik untuk menghadapi pemilihan gubernur alias Pilgub Jakarta dan Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2024. 

Dua partai itu secara eksplisit belum mengumumkan sosok calon yang mereka usung, kendati di lingkungan pengurus wilayah sudah ada usulan nama yang diajukan untuk bertarung dalam Pilkada. 

Di Jakarta, misalnya, baik PDIP maupun PKB sama-sama menyatakan minat untuk mengusung Anies Baswedan. Anies adalah calon non partisan. Ia bekas Gubernur DKI Jakarta dan calon presiden pada Pilpres 2024 lalu.

Selama kiprah politiknya, Anies dekat dengan kelompok Islam perkotaan. Suatu hal yang dalam tradisi politik di Indonesia sering dipertentangkan dengan basis massa PKB yang Nahdliyin (Islam tradisionalis) atau PDIP yang abangan. 

Namun demikian, niat PDIP dan PKB untuk mengusung Anies sebagai calon gubernur mendapat banyak tantangan. PKS yang juga ingin mengusung Anies telah mendorong salah satu kadernya, Sohibul Iman, untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur (cawagub). Mereka bahkan telah mendeklarasikan pasangan Anies-Iman.

PDIP dan PKB masih pikir-pikir untuk mengusung duet Anies-Iman. Apalagi jika mengacu hasil Pemilu di DKI Februari lalu, baik PKS, PKB maupun PDIP sama-sama tidak bisa mengusung calonnya sendiri. Artinya PKS yang saat ini mendominasi Jakarta tetap butuh koalisi atau kerja sama politik.

Sementara itu, di Jawa Timur, PKB dan PDIP memiliki nasib serupa. PDIP dan PKB adalah dua partai yang selalu mendominasi kursi legislatif di Jawa Timur. PKB memiliki basis massa di wilayah yang dekat dengan kaum santri seperti Tapal Kuda, sebagian kultur Arek, dan Madura.

Sedangkan PDIP memiliki basis massa yang kuat di wilayah Mataraman. Mataraman merujuk ke sebuah daerah Jawa Timur yang memiliki kemiripan kultur dengan kebudayaan Mataram di Jawa Tengah. Wilayah ini secara tradisional merupakan basis kaum abangan dan Nahdliyin. 

Meski memiliki basis massa kuat, PKB dan PDIP belum pernah sekalipun memenangkan pemilihan gubernur Jatim. Sedangkan di Jakarta, nasib PDIP lebih baik pada Pilkada 2012 lalu, mereka berhasil mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaya Purnama terpilih memimpin Jakarta. Lalu bagaimana Pilkada 2024? 

Cak Imin Tak Minat Anies-Iman

Ketua Umum PKB  Muhaimin Iskandar bahkan mengungkapkan pihaknya belum berminat untuk mengusung duet Anies Baswedan - Sohibul Iman dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Cak Imin mengakui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mendeklarasikan duet Anies-Sohibul. Meski demikian, dia menegaskan duet tersebut hanya versi PKS bukan versi PKB sehingga masih bisa dinegosiasikan.

"Ya pasti akan ada musyawarah ya, tapi kita belum memiliki niat memasangkan [Anies] dengan Sohibul Iman," ujar Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2024).

Wakil ketua DPR ini juga tidak menampik DPW PKB Jakarta sudah merekomendasikan agar pengurus pusat PKB mengusung Anies menjadi bakal calon gubernur Jakarta 2024. Ia juga menegaskan bahwa pengurus pusat PKB memang serius pertimbangan nama Anies.

"Ya, [Anies] masih terkuat," ungkapnya.

Meski demikian PKB, lanjutnya, masih mencari siapa calon wakil gubernur yang dirasa paling cocok dipasangkan dengan Anies. Dia belum bisa memastikan kapan adanya keputusan final dari PKB.

Lobi dari PDIP

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengaku telah menemui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk membahas kerja sama dalam Pilkada 2024.

Said menjelaskan, pertemuan dengan Cak Imin tersebut berlangsung pada 30 Mei lalu. Bahkan, menurutnya, Cak Imin memang sengaja mendekati PDIP untuk jalin kerja sama politik di Pilkada Jakarta 2024.

"Pendekatannya itu pendekatan kesamaan antara PDI Perjuangan dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Di Jakarta memang mendekati PDIP, iya betul," jelas Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

PDIP sendiri, lanjutnya, ingin bekerja sama dengan sebanyak-banyaknya partai politik dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Apalagi, PDIP menganggap Jakarta merupakan provinsi yang sangat heterogen.

Tak hanya Jakarta, Said juga mengaku bicarakan wacana kerja sama politik dengan PKB dalam kontestasi Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. PDIP, lanjutnya, menawarkan sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mau diusung PKB.

"Jawa Timur itu kan Ibu Risma [Menteri Sosial] juga masuk Azwar Annas [Menpan-RB] masuk, KH Mustamar juga masuk. Berbagai pilihan masuk. Apakah kami orang pertama [calon gubernur] atau PKB orang pertama, pembicaraannya masih berlanjut semua," jelas ketua Badan Anggaran DPR ini.

Adapun Cak Imin membenarkan PDIP menawarkan sejumlah nama agar diusung oleh PKB. Ketika ditanya apakah salah satu nama tersebut merupakan mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Cak Imin tidak menampik.

Meski demikian, lanjutnya, nama-nama yang ditawarkan masih akan terus didiskusikan dan memantau elektabilitas mereka dalam survei ke depan.

"Semua opsi dibicarakan, tapi keputusan akhir nanti kan," jelas Cak Imin

Gerindra Dorong Kaesang 

Sementara itu, Partai Gerindra mempertimbangkan untuk mengusung Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam Pilkada Serentak 2024 Jawa Tengah.

Pernyataan itu sekaligus menepis kabar bahwa Gerindra akan mengusung putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut di Pilkada Jakarta.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman meyakini bahwa Kaesang Pangarep bisa menang dengan mudah di Pilkada Jawa Tengah nanti.

Pasalnya, menurut Habiburokhman, selain Kaesang Pangarep adalah putra daerah, nama Presiden Joko Widodo juga populer di wilayah Jawa Tengah.

"Jadi kalau Mas Kaesang maju di Pilkada Jawa Tengah, saya yakin sambutannya akan luar biasa dari konstituen kami," tutur Habibirokhman di Gedung DPR, Senin (1/7).

Selain itu, Habiburokhman mengemukakan bahwa faktor Presiden Jokowi juga sangat kuat dan bisa menjadi pemicu kemenangan Kaesang Pangarep di Pilkada Jawa Tengah nanti.

"Saya pikir kalau Jawa Tengah itu kan kampungnya Pak Jokowi. Pak Jokowi besar di sana dan kampungnya di sana. Pasti keluarga besar Pak Jokowi akan all out memenangkan Kaesang di sana," katanya.

Habiburokhman juga mengatakan bahwa dari hasil survei terakhir Lembaga Survei Indonesia (LSI), nama Kaesang Pangarep juga berada diurutan teratas untuk Pilkada Jawa Tengah.

"Jadi kami menunggu saja apakah beliau berkenan untuk maju atau tidak mengingat survei beliau juga cukup bagus di Jawa Tengah," ujarnya.

Sentimen: positif (100%)