Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya, Kediri, Denpasar, Nganjuk, Banyuwangi
Pesan Terakhir Santri Tewas di Kediri: Aku Takut Ma, Tolong Jemput
CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional
Bintang Balqis Maulana (14), santri Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sempat mengirim pesan minta tolong ke ibunya sebelum tewas dianiaya senior.
Ibu korban, Sutanti (38) mengatakan anak kandungnya itu minta dijemput pulang dari pesantren melalui WhatsApp.
"Minta dijemput. Saya tanya alasannya kenapa tidak disebutkan. Intinya minta dijemput," kata Suyanti, Senin (25/2).
Pesan ingin pulang itu, kata Suyanti, dikirim Bintang mulai Senin (19/2) lalu. Menurutnya, tak banyak yang diketik anak bungsunya dan hanya minta dijemput.
Suyanti pun meminta Bintang untuk sabar menanti hingga bulan Ramadan, namun sang anak tetap meminta untuk segera dijemput.
"Cepet sini. Aku takut, Ma. Ma tolong. Sini cepet jemput," begitu bunyi pesan yang dikirim Bintang ke ibunya.
Selain menyuruh Bintang untuk bersabar. Suyanti juga meminta anaknya itu melapor ke kiai pengasuh pesantren bila terjadi apa-apa.
Ia mengaku bahkan menjanjikan akan membelikan sepeda motor untuk Bintang.
"Semangat belajar karena lulus satu tahun lagi motor menanti," ujarnya.
Sebelum janji itu terlaksana, si bungsu ternyata lebih dulu tewas di tangan senior-seniornya. Suyanti pun tak kuasa membendung tangis melihat jenazah anaknya.
Sebelumnya, heboh seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14) asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tewas dengan kondisi tubuh penuh luka.
Awalnya pengantar jenazah menyebut Bintang meninggal usai jatuh terpeleset di kamar mandi. Tapi keluarga curiga setelah melihat darah yang mengucur dari keranda jenazah. Saat kain kafan dibuka, terlihat luka dan lebam di sekujur tubuh korban.
Polres Kediri Kota menetapkan empat tersangka dalam kematian Bintang. Mereka yakni MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar dan AK (17) dari Kota Surabaya.
Keempatnya merupakan teman sesama santri yang juga kakak kelas korban dalam menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
(frd/fra)[Gambas:Video CNN]
Sentimen: negatif (93.8%)