Surabaya (beritajatim.com) – Seniman Surabaya dan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan wisata Kota Lama melakukan aksi unik, membuat ‘zebra cross’ bermotif telapak kaki, Jumat, 28 Juni 2024.

Aksi unik ini sengaja dimunculkan guna menyentil pemerintah kota (Pemkot) Surabaya. Sebab, sejak wisata Kota Lama itu dibangun, zebra cross di Jalan Jembatan Merah; penghubung bangunan Gedung Singa dengan lapak PKL ini tidak kunjung dibuat.

“Aksi tadi sebagai bantuan terhadap pemerintah kota (Surabaya). Khususnya Dinas Perhubungan dan juga PD Pasar,” terang Kusnan, seniman asal Surabaya itu.

Menurut Kusnan, aksi membuat lintasan telapak kaki itu bermula dari keluhannya para pedagang PKL di sisi Jembatan Merah. Kata dia, dagangan sepi, akibat wisatawan takut menyeberangi jalan.

“Pengunjung di Jembatan Merah (Kota Lama) ini ada ribuan, tetapi PKL yang termasuk bagian dari Kota Lama itu pengunjungnya cuman puluhan. Ini saya lihat ternyata mereka itu takut menyeberang. Sudah tahunan. Tidak ada penyebaragan,” ungkap Kusnan.

Dari situ, lanjut Kusnan, dirinya merasa terpanggil dan membantu para pedagang PKL. Kemudian, ia berinisiatif mengecat jalan aspal, dengan bewarna putih dan dilukislah rangkaian jejak kaki.

“Para pedagang PKL patingan membeli cat. Saya disiruh membuat zebra cross. Dengan ala seniman saya bikin zebra cross bergambar tapak kaki, agar wisatawan menyeberang tidak bahaya,” rincinya.

Kusnan juga berharap, ke depan pemerintah kota membangun penyeberangan layak. Di mana, ada lintasan lampu PCTL (Pedestrian Crossing Traffic Light).

“Harapan saya, zebra cross ini dapat diwujudkan betul. Ada lampu peringatan yang berbunyi resmi. Agar pengunjung ini bisa ke sini. Sebab apa? PKL ini juga bagian dari Kota Kama,” pungkas Kusnan. [ram/suf]