Sentimen
Negatif (66%)
28 Jun 2024 : 16.23
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Jember, Penjaringan

Tokoh Terkait

Politisi Ini Minta PDIP Cegah Calon Tunggal Versus Kotak Kosong dalam Pilkada Jember

28 Jun 2024 : 16.23 Views 13

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Jember (beritajatim.com) – Saat ini PDI Perjuangan belum menentukan bakal calon bupati yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Partai ini diharapkan tetap menjaga marwah sebagai penjaga demokrasi di Indonesia dengan mencegah calon tunggal dalam pilkada di Jember.

Harapan ini disampaikan Agus Hadi Santoso, politisi PDI Perjuangan dan mantan anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024). “Banyak mantan pengurus dan kader yang tak ingin PDI Perjuangan larut dan berkelompok dalam koalisi hanya untuk mengusung satu nama, sehingga muncul wacana satu calon ini melawan kotak kosong,” katanya.

Wacana calon tunggal melawan kotak kosong ini sudah terendus oleh Agus. “Semua partai di Jember akan mengerucut pada satu nama kandidat. Menurut saya, ini kurang bagus dalam demokrasi. Kok seperti raja saja, seluruh partai tunduk pada satu orang,” katanya.

Agus menyebut skenario itu tidak menarik. “Demokrasi di Jember akan mati,” katanya.

“Semoga PDI Perjuangan masih bisa menjaga harkat dan martabat partai. Ini yang kami serukan kepada teman-teman elite PDI Perjuangan di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat. Ayo jangan merusak tatanan demokrasi di Kabupaten Jember,” kata Agus.

Menurut Agus, tatanan demokrasi di Jember akan rusak jika hanya ada calon bupati tunggal melawan kotak kosong. “Martabat dan harkat partai harus dikedepankan. Tidak ikut larut dalam skenario yang akan merusak demokrasi. Masih banyak di bawah yang menginginkan calon yang lain,” katanya.

Saat ini sejumlah kandidat yang sudah mendaftarkan diri dalam penjaringan partai politik adalah kandidat petahana Hendy Siswanto, politisi Gerindra Muhammad Fawait, mantan bupati Jember Faida, pensiunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nanang Handono Prasetyo, mantan kepala Dinas Pendidikan Jember Achmad Sudiyono, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Karimullah Dahrujiadi.

Sementara kandidat yang berminat menjadi calon wabup adalah Wakil Ketua Pengurus Cabang NU Jember Abdul Hadi, aktivis Muslimat NU Luluk Masluchah, politisi PDIP Hadi Supaat dan Agus Sofyan, dan politisi Nasdem Dedy Dwi Setiawan.

“Kalau masing-masing calon dilihat kejelekannya, ya jelek semua. Tapi manusia kan pasti ada baiknya. Calon bupati pasti ada baiknya. Kalau ada jeleknya ya manusiawi. Mungkin kalau ada yang kurang bagus, ya bagaimana bisa bagus. Seharusnya seperti itu. Bukan langsung di-punishment mereka jelek semua. Tidak bisa. Setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing,” kata Agus.

Jika calon tunggal memenangi pilkada Jember, menurut Agus, hanya lingkar kekuasaan sang calon yang akan menikmati. “Saya pastikan (PDI Perjuangan) tidak akan mendapatkan apa-apa. Tidak ada yang bisa kita banggakan dari itu. Tidak ada yang kami banggakan, walaupun calonnya pasti menang kalau lawan kotak kosong,” kata Agus.

Agus meminta PDI Perjuangan bercermin dari pemilihan presiden tahun ini. “Kami bangga walau kami kalah. Seandainya di Jember ada calon lain (yang didukung PDI Perjuangan) dan kami kalah, kami tetap akan bangga. Itu intinya. Jangan menang tapi tidak ada yang dibanggakan. Lebih baik kalah tapi ada yang dibanggakan,” katanya. [wir]

Sentimen: negatif (66.7%)