Sentimen
Negatif (100%)
24 Feb 2024 : 15.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Manggarai, Alor, Flores Timur, Lembata

Petugas Pemilu 2024 di NTT yang Meninggal Bertambah Jadi 7 Orang

24 Feb 2024 : 22.02 Views 1

CNNindonesia.com CNNindonesia.com Jenis Media: Nasional

Kupang, CNN Indonesia --

Petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal di Nusa Tenggara Timur terus bertambah. Per Jumat (23/2), satu lagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.

Komisioner KPU NTT, Baharduin Hamzah mengatakan satu anggota KPPS meninggal dunia pada Jumat (23/2) dini hari.

"Laurensius Samun, anggota KPPS Desa Kolontobo, Kecamatan le Ape, Lembata," kata Baharudin dalam pesan tertulis yang diterima CNN Indonesia.com, Jumat (23/2) malam.

Petugas KPPS tersebutm kata Baharudin, meninggal di Puskesmas Waipukang setelah menjalani perawatan sejak Jumat (16/2) usai melaksanakan tugas saat pencoblosan hingga penghitungan suara Pemilu 2024.

Baharudin mengatakan bertambahnya petugas KPPS yang meninggal sehingga saat ini tercatat petugas penyelenggara pemilu yang meninggal telah mencapai tujuh orang.

"Tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), tiga petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS ) dan satu petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)," kata Baharudin.

KPU NTT pun mengungkap rincian enam petugas pemilu lainnya yang meninggal.

Pertama, Aloysius Demo (57), Ketua PPS Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Aloysius meninggal pada Selasa (20/2).

Kedua, Anggota PPS Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor atas nama Esra Grenigel Langare (20) yang meninggal Rabu (21/2) di RSUD Kalabahi, Alor.

Ketiga, petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, bernama Yohanes Baptista Atalawan Hayon (41). Ia dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (20/2) pukul 23.23 WITA di RSUD Hendrik Fernandes Larantuka.

Keempat, Marselina Hoar, Ketua KPPS di TPS 07 Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Marselina meninggal pada Jumat (16/2) akibat kelelahan usai melaksanakan tugas di TPS.

Kelima, Antonio Silva Maia (54), petugas KPPS di TPS 03 Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu. Dia meninggal pada Kamis (15/2) usai melakukan penghitungan surat.

Keenam, Luther Manetlang (51) anggota KPPS di Kabupaten Alor yang meninggal Kamis (15/2) sehari setelah melaksanakan tugas di Pemilu 2024.

Linmas meninggal

Petugas Linmas di TPS 02, Kelurahan Senggarang, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Defri Chaniago meninggal dunia di usia 53 tahun, Kamis (22/2) malam. Insiden itu terjadi usai dia mengeluh lelah dan capek.

"Masih bertugas itu sih enggak, kan sudah habis kan [masa pencoblosannya]. Faktor kelelahan bisa juga terjadi, iya kan. Karena itu kan bekerja sampai satu hari lebih gitu kan," kata kakak almarhum, Husnadir, Jum'at (23/2).

Sebelum meninggal dunia, Defri tiba-tiba tumbang dalam posisi duduk ketika tahlilan ke rumah tetangganya yang lebih dulu wafat 3 hari lalu.

Sempat dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri Ahmad Tabib, nyawanya sudah tidak ada lagi.

"Sampai Puskesmas Kampung Bugis itu, diambil tindakan ada sekitar 10 menit gitu, ternyata pembuluh darahnya pecah," ujarnya, "saya ingin dirujuk ke rumah sakit, kata dokter di rumah sakit sudah tidak ada, Pak."

Erni, Pengawas TPS 02 Kelurahan Senggarang, membenarkan Defri merupakan Petugas Ketertiban Linmas di TPS tersebut.

Dia mengatakan, Defri selama bertugas pada Pemilu 14 Februari 2024 kemarin dalam kondisi sehat tanpa keluhan sakit meskipun memiliki riwayat hipertensi.

"Tidak ada [keluhan], dia tidak ada menyampaikan kepada kami, kalau dia ada keluhan sakit atau apa, karena selesai bertugas dia tidak ada keluhan memang," ungkap Erni.

(ely/arp/arh)

Sentimen: negatif (100%)