Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Ducati
Club Olahraga: Pramac Racing
Event: MotoGP, GP Italia
Tokoh Terkait
Jorge Martin Buka Suara soal Ducati Pilih Marquez ke Tim Pabrikan
Detik.com Jenis Media: Otomotif
Jorge Martin akhirnya buka suara setelah Ducati memilih Marquez sebagai tandem Francesco Bagnaia. Padahal tim pabrikan Ducati adalah impian Martin.
Kualitas Martin di lintasan selama membela Ducati Prima Pramac Racing tak perlu dipertanyakan. Selain menempati puncak klasemen MotoGP 2024 saat ini, The Martinator juga meraih posisi runner up di kejuaraan musim lalu.
Peta persaingan berubah saat Marc Marquez membela tim satelit Ducati. The Baby Aliens kembali bangkit dari keterpurukan yang dialami tiga musim terakhir. Marquez jadi lebih sering podium pakai motor yang setahun lebih tua dari Bagnaia, Martin, Bastianini, dan Franco Morbidelli.
Tim Ducati merah pada akhirnya lebih memilih Marquez. Padahal Martin sudah mengincar slot kursi pabrikan. Ancaman Martin untuk hengkang dari tim satelit Ducati terjadi, Martin memilih Aprilia.
Kabar kepindahan Martin ini cukup mengguncang pasar MotoGP. Martin buka suara terkait kehadiran Marquez di kubu Ducati merah. Martin hanya lebih tenang saat ini karena masa depannya sudah terikat sehingga pebalap Spanyol ini dapat fokus pada pertarungan demi gelar juara perdana.
"Bagi kami, hal ini (bursa transfer pebalap) tidak terlalu gila. Mungkin ini jadi spesial untuk media dengan semua penandatanganan ini,tapi pada akhirnya itu hanya sekedar penandatanganan. Jelas bahwa akan ada banyak perubahan tahun depan, namun saat ini hanya ada sedikit perubahan. Kami memiliki tahun yang sangat penting di depan dan kami harus bekerja keras," jelasnya dikutip dari Diario AS, Kamis (27/6/2024).
Meski faktanya, Martin tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap keputusan Ducati. Di sisi lain Martin merasa bebannya lebih ringan. Martin bilang rasa frustasi itu akan dipakai sebagai motivasi.
"Banyak (beban yang berkurang). Setelah beberapa tahun mencoba masuk ke sebuah tim dan pada akhirnya tidak berhasil, ada sedikit rasa frustrasi di awal, tapi ini berubah menjadi motivasi dan mengetahui bagaimana menggunakannya untuk menang," kata dia.
Soal keputusan Ducati memilih Marquez ke tim pabrikan. Martin coba bersikap tenang, ada banyak hal-hal di luar kendalinya. Dia tidak bisa membuktikan apapun buat Ducati.
"Ini bukan pertanyaan tentang memahami atau tidak. Pada akhirnya situasi dan hal-hal yang terjadi. Aku tidak punya apapun untuk dibuktikan dan ada hal-hal yang tidak bisa kukendalikan," ungkap Martin.
"Dari sana, segalanya adalah tentang menyesuaikan dan aku sangat gembira dengan apa yang sudah terjadi. Ada banyak faktor yang bisa mengubah masa depanku, dan banyak hal yang tidak bisa kukendalikan. Jadi aku fokus saja pada apa yang bisa kukendalikan, yaitu memutuskan ke mana aku akan pergi di musim depan," lugas dia.
Spekulasi berkembang kalau Martin dirundung amarah saat bergabung Aprilia. Sebab rider Prima Pramac Racing itu sangat menginginkan kursi tim pabrikan Ducati, meskipun Martin juga mendapatkan motor paling mutakhir di timnya sekarang.
"Termotivasi oleh kemarahan? Tidak, pada akhirnya Anda harus beradaptasi dengan perubahan.Usai balapan(GP Italia) saya melihat situasi yang semakin rumit dan saya memutuskan untuk pindah sendiri. Pada akhirnya menjadi seperti ini. Saya sangat senang, sangat termotivasi dan yakin dengan keputusan saya, jelas Martin.
Potensi Martin untuk meraih juara dunia MotoGP 2024 masih terbuka lebar. Martin masih menjadi pebalap Ducati. Dengan kontrak baru Bagnaia-Marquez, dia berharap Ducati tetap mendukungnya untuk jadi juara.
"Saya kira hal itu tidak akan mempengaruhi. Saya akan bekerja sama seperti pebalap Ducati dan saya akan berusaha berjuang untuk meraih kemenangan.Saya berharap tidak ada apa-apa di pihak Ducati," ceplos Martin.
(riar/dry)
Sentimen: positif (49.9%)