Sentimen
Netral (92%)
20 Okt 2024 : 11.25

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Tak Hanya Melestarikan Budaya, Tetapi

20 Okt 2024 : 11.25 Views 15

JPNN.com JPNN.com Jenis Media: Nasional

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Tak Hanya Melestarikan Budaya, Tetapi

Sabtu, 19 Oktober 2024 – 17:54 WIB

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan bukan hanya soal melestarikan warisan budaya, tetapi. Foto: dok Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) untuk periode 2025-2045.

Kebijakan itu menjadi tonggak penting dalam pembangunan kebudayaan nasional, dengan mengintegrasikan kebudayaan sebagai pilar utama dalam menciptakan Indonesia yang bahagia.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dirjenbud Kemendikbudristek), Hilmar Farid menekankan pentingnya kebijakan ini dalam menjawab tantangan globalisasi dan perkembangan zaman.

"RIPK 2025-2045 bukan hanya soal melestarikan warisan budaya, tetapi juga memanfaatkan budaya sebagai kekuatan pendorong kesejahteraan masyarakat,” ujarnya di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (14/10).

Perpres ini, kata Hilmar, hadir sebagai respons atas kebutuhan akan dokumen strategis kebudayaan jangka panjang, yang tidak hanya memfokuskan pada pelestarian warisan budaya, tetapi pengembangan kebudayaan sebagai penguatan identitas nasional.

Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 32 Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dalam RIPK, ditetapkan visi besar "Indonesia Bahagia Berlandaskan Keanekaragaman Budaya yang Mencerdaskan, Mendamaikan, dan Menyejahterakan" yang menekankan kebudayaan sebagai aset nasional yang harus dijaga, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

“Visi ini sangat relevan dengan kebutuhan kita saat ini, di mana interaksi lintas budaya dan pemanfaatan budaya untuk diplomasi internasional menjadi semakin krusial," tutur Hilmar Farid.

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan bukan hanya soal melestarikan warisan budaya, tetapi.

-

Sentimen: netral (92.8%)