Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Cerita Retno Manfaatkan Jaringan untuk Lobi Negara Lain soal Vaksin dan Misi Jokowi ke Ukraina
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, jaringan relasi dan pertemanannya yang sudah lama dibangun merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah-masalah sulit selama 10 tahun menjabat sebagai menteri luar negeri.
Retno berpandangan, relasi yang baik itu merupakan investasi yang sewaktu-waktu dapat digunakan ketika menghadapi masalah, misalnya ketika Indonesia dan negara lain diterpa pandemi Covid-19.
"Satu musuh terlalu banyak buat kita. Jadi, dan saya pada saat titik pandemi kan, saya sudah lebih dari lima tahun menjadi Menteri Luar Negeri. Jadi hampir satu dunia ini aku kenal gitu, loh," kata Retno dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Sabtu (19/10/2024).
Retno menuturkan, ketika pandemi, Indonesia perlu melobi banyak negara untuk mendatangkan vaksin Covid-19.
Baca juga: 10 Tahun Jadi Menlu, Retno Marsudi: Ujiannya Banyak, Alhamdulillah sampai Garis Finis
Ia lalu memanfaatkan jaringan yang telah dijalin dengan baik selama menjabat sebagai menteri luar negeri untuk melobi negara-negara lain.
"Jadi pada saat kita memerlukan bantuan, sudah tidak melalui surat, terus kita menelepon itu sudah tidak melalui asisten. Jadi langsung nge-text, 'Can I call?' Langsung telepon," ucap Retno.
"Dan pada saat itu memang semua pembicaraan, walaupun Menteri Luar Negeri, pembicaraannya adalah bagaimana mendapatkan vaksin sebanyak mungkin secepat mungkin," imbuh dia.
Jaringan yang dimiliki Retno juga dimanfaatkan ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kyiv, Ukraina, di tengah perang antara Rusia dan Ukraina pada 2022 lalu.
Baca juga: Menlu Retno Ungkap Covid-19 Jadi Pengalaman Paling Menantang 10 Tahun Terakhir
Ketika itu, Retno bersama Panglima TNI Andika Perkasa dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan memetakan wilayah-wilayah yang akan dilalui oleh rombongan Jokowi.
Ia lantas menghubungi jaringannya di wilayah-wilayah tersebut untuk memastikan keamanan Jokowi.
"Karena keamanan presiden kan nomor satu. Jadi itu memerlukan persiapan yang sangat-sangat detail. Dan kembali lagi, saya gunakan aset pertemanan saya, daerah mana dikuasai oleh siapa, udaranya dikuasai oleh siapa, kan kita harus tahu semua," tutur Retno.
"Jadi kita telepon lah satu-satu, presidenku ada di titik mana pada hari ini, jam sekian, dan sebagainya, minta supaya dijamin keselamatan, keamanannya, dan sebagainya," kata dia lagi.
Retno pun mengaku tidak tidur selama 12 jam perjalanan Jokowi dari Polandia memasuki Ukraina.
Alasannya ia, merasa memiliki tanggung jawab untuk turut melindungi delegasi termasuk Presiden Jokowi.
"Walaupun tanggung jawabnya ramai-ramai juga. Tapi dari akunya, aku sangat bertanggung jawab terhadap perjalanan ini," kata Retno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Sentimen: positif (84.2%)