Sentimen
Partai Terkait
Kabinet Prabowo Gibran Dinilai Sangat Gemuk, Ferdinand Sindir Banyak Menteri Kesayangan Jokowi
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politkus PDIP Ferdinand Hutahean menyampaikan pandangannya tentang susunan kabinet Prabowo, yang menurutnya lebih seimbang dibandingkan pendapat beberapa pihak, seperti Said Didu.
"Saya sendiri agak berbeda melihatnya dari susunan kabinet pak Prabowo ini yang gemuk," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Selasa (15/10/2024).
Ia menyebut kabinet Prabowo memang terdiri dari sejumlah nama yang pernah menjabat sebagai menteri di era Jokowi, tetapi mereka bukan semata-mata karena kesayangan Jokowi.
"Memang ada belasan nama dari Menteri yang dulu berada di kabinet Jokowi, sekarang masuk di kabinet Prabowo. Saya tidak melihat bahwa itu Menteri-menteri kesayangan Jokowi, yang saya lihat ada Pratikno, terus Raja Juli Antoni," tukasnya.
Sebaliknya, Ferdinand melihat bahwa beberapa menteri tersebut mewakili partai politik dan diusulkan oleh partai mereka, bukan karena hubungan personal dengan Jokowi.
"Selebihnya, karena memang ada profesional dan saya tidak menyebutnya menjadi kesayangan Jokowi," lanjut Ferdinand.
Ia kemudian memberikan contoh, Menteri yang dipilih dari Partai Politik. Bagi Ferdinand, mereka tidak tepat jika disebut sebagai kesayangan Jokowi.
"Yang dari Partai-partai tentunya itu semua bukan soal kesayangan Jokowi, tapi karena mereka memang mewakili Partai Politik," cetusnya.
Meskipun, kata Ferdinand, Bahlil Lahadalia dikenal sangat dekat dengan Jokowi, tapi posisinya bukan karena faktor Jokowi. Namun Partai Politik.
"Mereka Partai-partai politik itu diberikan ruang oleh Presiden terpilih mengusulkan kadernya," ucap Ferdinand.
Selain itu, masing-masing Ketua Umum (Ketum) Partai, masing-masing memiliki hak otoritas untuk mengusulkan nama.
"Jadi mereka itu meskipun pernah menjabat sebagai Menteri di kabinet Jokowi, masuk di kabinet Prabowo, bukan karena disayang Jokowi," Ferdinand menuturkan.
Lebih tepatnya, kata Ferdinand, mereka mewakili Partai dan kebetulan rata-rata Ketum, Sekjen, dan tokoh-tokoh penting di Partai.
"Jadi saya tidak sependapat dengan Said Didu yang menyebut ini kabinet Fufufafa. Selain Pratikno, Raja Juli yang Jokowi banget, selebihnya saya tidak melihat itu," terangnya.
Meskipun ada Partai-partai yang memang berada di kabinet Jokowi, bagi Ferdinand, ia melihat yang ada hanya saling berbagi kue.
"Saya justru melihat kabinet ini memang yang terlalu terlihat berbagi-bagi kekuasaan. Selain itu juga ada semangat bahwa ini upaya memperbaiki bangsa," jelasnya.
Tambahnya, mereka yang dipanggil ke Kartanegara juga beberapa tidak terafiliasi dengan Partai Politik. Bahkan ada yang dari Organisasi Masyarakat (Ormas) hingga profesional.
"Saya melihat ada upaya penggabungan dari pak Prabowo memajukan bangsa dengan menarik profesional, tetapi tidak bisa juga meninggalkan kepentingan koalisi, yaitu Menteri-menteri dari Partai Politik," imbuhnya.
Meskipun demikian, Ferdinand tetap menaruh harapan pada kabinet Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju.
"Saya akan berada sebagai penyeimbang nanti kedepan, akan mengkritik kabinet ini, memberi masukan baik lunak maupun keras," Ferdinand menuturkan.
Menyinggung kembali Said Didu, Ferdinand bilang bahwa susunan kabinet Prabowo tidak layak disebut Fufufafa. Namun lebih kepada keseimbangan dalam memajukan bangsa.
"Tidak setuju dengan pendapat Said Didu yang menyebut Kabinet Fufufafa, saya menyebutnya kabinet keseimbangan Prabowo dalam memajukan bangsa tapi tetap mengakomodasi Partai untuk berbagi kuasa," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (99.6%)